PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP JUAL BELI KOSMETIK MELALUI INSTAGRAM DITINJAU DARI HUKUM POSITIF DAN ETIKA BISNIS ISLAM

Feri Munika Arum,NIM 17101153039, Perlindungan Konsumen Terhadap Jual Beli Kosmetik melalui Instagram ditinjau dari Hukum Positif dan Etika Bisnis Islam, Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, IAIN Tulungagung, 2019, Pembimbing: Dr. Iffatin Nur, M.Ag Katakunci : jual beli, kosmetik, hukum positif, etika bisnis Islam Penelitian ini dilatarbelakangi adanya penjualan kosmetik yang tidak memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta mencantumkan izin edar palsu pada wadah kosmetik untuk menarik kepercayaan konsumen.Kosmetik tidak layak edar ini bahkan mencampurkan zat-zat atau bahan berbahaya dalam pengolahannya seperti merkuri, asam retinoat, hidrokinon, bahan pewarna merah K3 dan merah K10 yang dapat menyebabkan kanker dan iritasi pada kulit.Oleh sebab itu diperlukannya perlindungan terhadap konsumen. Fokus atas penelitian ini tentang perlindungan konsumen terhadap jual beli kosmetik melalui instagram ditinjau dari hukum positif dan etika bisnis Islam. Pertanyaan penelitian diantaranya: 1) Bagaimana sistem jual beli kosmetik melalui Instagram, 2) Bagaimana tinjauan hukum positif terhadap jual beli kosmetik melalui Instagram, 3) Bagaimana tinjauan etika bisnis Islam tentang jual beli kosmetik melalui Instagram. Adapun menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mendiskripsikan sistem transaksi jual beli kosmetik melalui Instagram, 2) Untuk menganalisis tinjauan hukum positif tentang jual beli produk kosmetik melalui Instagram, 3) Untuk menganalisis tinjauan etika bisnis Islam tentang jual beli kosmetik melalui Instagram Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library reseach).Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, sedangkan teknik analisis data penggunakan pendekatan hukum. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya setiap pelaku usaha bisnis di Instagram mempunyai layanan berbeda setiap transaksi nya, walaupun setiap transaksi relatif sama yaitu terdapat penjual, pembeli, dan barang yang diperjualbelikan. Dalam transaksinya menggunakan dua cara, yang pertama COD (Cash On Delivery) yang dalam pembayarannya secara tunai, kedua transaksi antar rekening yang dalam pengiriman barang menggunakan jasa kurir. Tinjauan hukum positif menurut UU ITE melanggar pasal 9 mengenai kelengkapan informasi produk yang ditawarkan dan pasal 28 ayat (1) tentang penyebaran berita bohong yang merugikan konsumen karena mencantumkan izin edar palsu. Menurut UU kesehatan melanggar Pasal 106 tentang izin edar karena kosmetik yang di jual harus mempunyai izin edar.Menurut UU perlindungan konsumen melanggar pasal 4 tentang hak-hak konsumen dan pasal 8 tentang larangan bagi pelaku usaha untuk tidak memperdagangkan barang/jasa yang tidak sesuai dengan persyaratan. Tinjauan etika bisnis Islam bahwa jual beli kosmetik ini bertentangan dengan prinsip-prinsip etika bisnis Islam yaitu 1) Keesaan,2) Keadilan, 3)Kehendak bebas, 4)Tanggungjawab, 5)Kebajikan