STUDI KOMPARATIF PROSEDUR PEMBERIAN PEMBIAYAAN MJKRO ANTARA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU TULUNGAGUNG DAN BAITUL MAAL WA TAMWIL USAHA GABUNGAN TERPADU SIDOGIRI CABANG PEMBANTU SUKOREJO BLITAR

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Studi Komparatif Prosedur Pemberian Pembiayaan Mikro antara Bank Syariah Mandiri KCP Tulungagung dan Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Usaha Gabungan Terpadu (UGT) Sidogiri Capem Sukorejo Blitar” ini ditulis oleh Muh. Hidayatullah, NIM : 1741143230, pembimbing Nur Aziz Muslim, M.HI. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan banyaknya persaingan antar lembaga keuangan dalam prosedur pembiayaan mikro, sehingga hal tersebut memicu berbagai macam prosedur yang diterapkan. Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisa prosedur pembiayaan yang diterapkan oleh Bank Syariah Mandiri dan BMT UGT Sidogiri, serta melihat kelebihan dan kelemahan keduanya. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: 1). Bagaimana prosedur pembiayaan di Bank Syariah Mandiri KCP Tulungagung?, 2). Bagaimana prosedur pembiayaan di BMT UGT Sidogiri Capem Sukorejo-Blitar?, 3). Bagaimana persamaan dan perbedaan prosedur pembiayaan antara Bank Syariah Mandiri KCP Tulungagung dan BMT UGT Sidogiri Capem Sukorejo Blitar?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa perbandingan prosedur pemberian pembiayaan yang diterapkan oleh Bank Syariah Mandiri dan BMT UGT Sidogiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi pasif, wawancara mendalam, dan metode dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah data reduction, data display, dan conclusion drawing. Pengecekan keabsahan data menggunakan keterpercayaan, kebergantungan, kepastian, dan Trianggulasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa prosedur di BMT tidak serumit di Bank, perbedaannya antara lain: pertama, pada persyaratan di BSM mengharuskan usaha yang akan dibiayai oleh pihak BSM telah berjalan selama 2 tahun sedangkan di BMT cukup 1 tahun. Kedua, pada tahapan investigasi, bank melakukan wawancara tidak hanya dengan calon nasabah melainkan juga pihak pihak yang berkaitan dengan nasabah guna mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang nasabah, berbeda dengan di BMT yang hanya dilakukan dengan calon nasabah. Ketiga, pada tahapan analisa di Bank banyak sekali pertimbangan yang dilakukan misal dengan melihat data keuangan pihak nasabah, BI checking, Bank checking, dan lainnya. Kata kunci: prosedur pembiayaan, pembiayaan mikro, perbandingan