MANAJEMEN HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Multisitus di SMPIQu Al Bahjah Tulungagung dan SMP Plus Miftahul Ulum Tulungagung)

ABSTRAK Mohammad Dafid Mubaroq, NIM: 17501164012. 2018. Manajemen Humas Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan (Studi Multi Situs di SMPIQu Al Bahjah Tulungagung dan SMP Plus Miftahul Ulum Tulungagung). Tesis. Program Manajemen Pendidikan Islam. Program Magister. Institut Agama Islam (IAIN) Tulungagung. Pembimbing: 1) Dr. Chusnul Chotimah, M. Ag; 2) Dr. Maftukhin, M. Ag. Kata kunci: Perencanaan Humas, Aksi Kerja Humas, Dukungan Pihak Terkait Humas. Humas sebagai ujung tombak dalam menjaga kelangsungan lembaga pendidikan. Maju mundurnya sebuah lembaga pendidikan tergantung pada peran dan kinerja humas, sehingga manajemen kehumasan menjadi hal yang urgent. Dengan manajemen, humas mampu menjalankan peranya yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Manajemen tersebut dijalankan dalam tugas-tugas nyata humas di lembaga pendidikan. yang meliputi: membangun komunikasi publik, melakukan promosi lembaga, dan juga mengembangkan kelembagaan. Hal inilah yang menjadi latar belakang dalam penelitian ini. Adapun fokus Penelitian ini adalah: 1) Bagaimana perencanaan humas dalam meningkatkan mutu lembaga pendidikan di SMPIQu Al Bahjah Tulungagung dan SMP Plus Miftahul Ulum Tulungagung. 2) Bagaimana aksi kerja humas dalam meningkatkan mutu lembaga pendidikan di SMPIQu Al Bahjah Tulungagung dan SMP Plus Miftahul Ulum Tulungagung. 3) Bagaimana dukungan pihak terkait dalam humas untuk meningkatkan mutu lembaga pendidikan di SMPIQu Al Bahjah Tulungagung dan SMP Plus Miftahul Ulum Tulungagung. Metode penelitian yang digunakan: 1) Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dan menggunakan rancangan multi-situs, 2) Kehadiran peneliti di lapangan adalah suatu keharusan yang berfungsi sebagai instrumen kunci dalam mengumpulkan data, 3) Tempat penelitian adalah di SMPIQu Al Bahjah Tulungagung dan SMP Plus Miftahul Ulum Tulungagung. 4) Sumber data penelitian dibagi menjadi tiga; person (orang), place (tempat), paper (kertas/dokumen). Ketiga sumber data tersebut digunakan untuk saling melengkapi informasi dan data, 5) Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi, 6) Peneliti menganalisa data dengan analisis data situs individu yang meliputi, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Setelah analisis data situs individu dilakukan analisis multi situs, 7) Untuk memeriksa validitas data, peneliti melakukan perpanjangan waktu penelitian, triangulasi, mengumpulkan banyak referensi, mengkaji ulang data yang akan dibuktikan, dan melakukan klarifikasi kepada para informan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan Humas dalam meningkatkan mutu lembaga pendidikan dikedua lembaga pendidikan SMPIQu Al Bahjah Tulungagung dan SMP Plus Miftahul Ulum Tulungagung terdapat kesamaan yaitu perencanaan periodik tahunan. Perencanaan periodik tahunan tersebut dilaksanakan dengan melibatkan stakeholder, komite sekolah, pengguna jasa pendidikan, serta pihak yang terkait. Hal yang membedakan dalam perencanaan di SMPIQu Al Bahjah melakukan kolaborasi dengan manajemen pusat yaitu Al Bahjah Cirebon, sedangkan SMP Plus Miftahul Ulum humas bersifat otonom. 2) Aksi kerja humas dalam meningkatkan mutu lembaga pendidikan berupa: Aksi komunikasi publik, aksi pengembangan lembaga, aksi promosi, aksi peningkatan kualitas pembelajaran, dan aksi sosial keagamaan. di SMPIQu Al Bahjah lebih fokus pada penguatan aksi komunikasi publik dan pengembangan lembaga, sedangkan SMP Plus Miftahul Ulum fokus pada penguatan aksi promosi dan aksi peningkatan kualitas pembelajaran. 3) Dukungan pihak terkait dalam humas untuk meningkatkan mutu lembaga pendidikan diperoleh dari pihak stakeholder, pihak terkait dan komite sekolah. Dukungan Pihak Internal SMPIQu Al Bahjah berupa dukungan dalam hal pendanaan serta sumbangsih ide dan gagasan. Sedangkan dukungan pihak internal SMP Plus Miftahul Ulum berupa pembentukan karakter siswa melalui kegiatan keagamaan. Dukungan pihak eksternal sekolah pada kedua lembaga pendidikan memiliki kesamaan yaitu dukungan materil dan moral