PELAKSANAAN HUKUMAN MATI TERPIDANA NARKOTIKA DALAM PERSPEKTIF UU NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA DAN HUKUM ISLAM

ABSTRAK Novan Aidilla Akbar (1712143071), Pelaksanaan Hukuman Mati Terpidana Narkotika dalam Perspektif UU No. 35 Tentang Narkotika dan Hukum Islam, Jurusan Hukum Keluarga Islam, IAIN Tulungagung, Pembimbing: Dr. H. Asmawi, M.Ag. Kata Kunci: Hukuman Mati, Narkotika, Hukum Islam. Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi karena adanya pelaksanaan eksekusi mati bagi terpidana narkotika, sehingga penulis berusaha menganalisia bagaimana pelaksanaan hukuman mati bagi terpidana narkotika dalam perspektif UU No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika dan hukum Islam. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana hukuman mati terhadap terpidana narkoba dalam perspektif UU No. 35 Tahun 2009? (2) Bagaimana hukuman mati terhadap terpidana narkoba dalam perspektif Hukum Islam? Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui bagaimana pandangan UU No 35 Tahun 2009 terhadap hukuman mati bagi terpidana narkotika. (2) Untuk mengetahui bagaimana pandangan Hukum Islam terhadap hukuman mati bagi terpidana narkotika. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif dan jenis penelitian pustaka (library research). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam peneltian ini berupa dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal berupa ciptaan, buku-buku, surat kabar, majalah-majalah dan lain sebagainya yang berkaitan dengan permasalahan dasar. Sedangkan teknik anaklisa yang digunakan adalah Content Analysis (analisis isi). Metode Comparative Analysis. Hasil dari penelitian ini bahwa: (1) Dalam UU Nomor 35 tahun 2009 tentang tindak pidana narkotika, sudah cukup jelas bahwa pidana mati adalah jalan akhir karena dalam penerapannya sanksi pidana mati sangat menakutkan bagi siapapun, dengan tujuan member efek jera pada si calon pelaku agar memperbaiki diri bila tidak ingin bernasib sama seperti terpidana mati lainnya. (2) Dalam Hukum Islam Pidana narkotika tergolong orang yang membuat kerusakan di muka bumi. Karenanya hukuman yang ditetapkan oleh pemerintah Islam bagi tindak pidana narkotika adalah ta’zir. Dalam pidana ta’zir hukuman mati bisa saja diberlakukan jika hukuman dianggap mampu atau menjadi satu-satunya cara memberikan kemaslahatan kepada masyaraka