PEMBAYARAN TIDAK PENUH JUAL BELI TELUR PUYUH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Desa Tawangrejo Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar)

ABSTRAK Siti Mafatichul Mustafida, NIM 1711143080, Pembayaran Tidak Penuh Jual Beli Telur Puyuh Dalam Prespektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Tawangrejo Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar), Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, IAIN Tulungagung, 2018, Pembimbing Dr.H.M. Saifudin Zuhri, M.Ag. Kata Kunci: pembayaran tidak penuh, jual beli, hukum islam. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya pembayaran tidak penuh jual beli telur puyuh di Desa Tawanrejo Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar yang melakukan jual beli telur puyuh tetapi dalam pembayaran tidak dibayar secara penuh sesuai kesepakatan antara penjual dan pembeli. Rumusan dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah praktek pembayaran tidak penuh jual beli telur puyuh di Desa Tawangrejo Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar?, 2) Bagaimanakah pembayaran tidak penuh jual beli telur puyuh di Desa Tawangrejo Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar dalam prespektif hukum islam? Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mendiskripsikan dan menganalisis praktek pembayaran tidak penuh jual beli telur puyuh di Desa Tawangrejo Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar, 2) Untuk mendiskripsikan dan menganalisis berdasarkan hukum islam pembayaran tidak penuh jual beli telur puyuh dalam prespektif hukum islam di Desa Tawangrejo Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar. Metode penelitan yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif dan jenis penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa, observasi, wawancara, dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data menggunakan reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclution drawing/ verification), Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Pembayaran tidak penuh dalam pelaksanaanya pedagang melakukan pembayaran tidak penuh kepada peternak dengan jumlah nominal yang telah disepakati terutama pada jumlah nominal dibawah seribu, 2) Pembayaran tidak penuh jual beli telur puyuh setelah dianalisis menurut peneliti tidak sah karena pembayaran tidak penuh jual beli telur puyuh antara penjual dan pembeli dilakukan dengan tidak adanya unsur kerelaan. Sedangkan kerelaan adalah unsur yang harus ada pada shigha