Pemahaman Konsep Matematis Siswa Berdasarkan Teori APOS (Action, Process, Object, Scheme) Pada Materi Program Linear Kelas XI MAN 2 Tulungagung Tahun Ajaran 2017/2018

Skripsi dengan judul “Pemahaman Konsep Matematis Siswa Berdasarkan Teori APOS (Action Process, Object, Scheme) Pada Materi Program Linear Kelas XI MAN 2 Tulungagung Tahun Ajaran 2017/2018” ini ditulis oleh Miftahul Muslimah, NIM. 1724143155, pembimbing Dr. Muniri, M.Pd Kata Kunci: Pemahaman, Konsep Matematis, Teori APOS Pemahaman terhadap konsep-konsep matematika merupakan dasar untuk belajar matematika secara bermakna. Kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika salah satu faktor penyebabnya yaitu kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep matematika itu sendiri. Jika siswa tidak memahami konsep sebelumnya, maka sebagian besar siswa akan berhenti dan tidak melanjutkan proses pengerjaan ke langkah berikutnya. Pembelajaran matematika, terutama pembelajaran tentang pemahaman konsep matematika merupakan hasil konstruksi atau rekonstruksi dari objek-objek matematika yang dilakukan melalui aktivitas aksi, proses, dan objek yang dikoordinasi dalam suatu skema atau yang disebut dengan teori APOS. Teori APOS baik digunakan untuk memahami pembelajaran siswa dalam beragai topik matematika, salah satunya materi program linear, dimana dalam pokok materi ini siswa masih kurang begitu aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan siswa hanya sekedar menerima apa yang disampaikan oleh guru tanpa memahami betul konsep yang ada dalam materi tersebut. Berkenaan dengan penjelasan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan pemahaman konsep matematis siswa berkemampuan tinggi berdasarkan Teori APOS (Action, Process, Object, Scheme) pada materi program linear kelas XI MAN 2 Tulungagung, (2) Untuk mendeskripsikan pemahaman konsep matematis siswa berkemampuan sedang berdasarkan Teori APOS (Action, Process, Object, Scheme) pada materi program linear kelas XI MAN 2 Tulungagung, (3) Untuk mendeskripsikan pemahaman konsep matematis siswa berkemampuan sedang berdasarkan Teori APOS (Action, Process, Object, Scheme) pada materi program linear kelas XI MAN 2 Tulungagung. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang dilaksanakan di MAN 2 Tulungagung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan wawancara. Tes yang diberikan adalah tes pemahaman konsep yang terdiri dari 2 soal tentang program linear. Teknik wawancara digunakan untuk mendalami pemahaman konsep matematis pada subjek. Pengambilan subjek didasarkan pada kemampuan akademis siswa yaitu 2 siswa berkemampuan tinggi, 2 siswa berkemampuan sedang, dan 2 siswa berkemampuan rendah. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pemahaman konsep matematis pada subjek berkemampuan tinngi, sedang, dan rendah. (1) Subjek berkemampuan tinggi (a) memenuhi semua indikator pada tahap aksi, yakni mampu menuliskan yang diketahui dan ditanyakan serta mampu membuat model matematika dari masalah program linear, (b) memenuhi 2 dari 3 indikator pada tahap proses, yakni mampu menggambar grafik dan menentukan daerah himpunan penyelesaian namun belum mampu menentukan nilai optimum menggunakan metode lain yang belum diajarkan sebelumnya, (c) memenuhi semua indikator pada tahap objek, yakni mampu menentukan titik optimum dan nilai optimum suatu fungsi tujuan, (d) memenuhi semua indikator pada tahap skema dan menyelesaikan masalah program linear dengan benar dan tepat (2) Subjek berkemampuan sedang (a) memenuhi semua indikator pada tahap aksi, yakni mampu menuliskan yang diketahui dan ditanyakan serta mampu membuat model matematika dari masalah program linear, (b) memenuhi 2 dari 3 indikator pada tahap proses, yakni mampu menggambar grafik dan menentukan daerah himpunan penyelesaian namun belum mampu menentukan nilai optimum menggunakan metode lain yang belum diajarkan sebelumnya, (c) tidak memenuhi semua indikator pada tahap objek, yakni belum mampu menentukan titik optimum dan nilai optimum suatu fungsi tujuan, (d) memenuhi 4 dari 5 indikator pada tahap skema dan belum menyelesaikan masalah program linear dengan benar dan tepat. (3) Subjek berkemampuan rendah (a) memenuhi semua indikator pada tahap aksi, yakni mampu menuliskan yang diketahui dan ditanyakan serta mampu membuat model matematika dari masalah program linear, (b) tidak memenuhi semua indikator pada tahap proses, yakni tidak mampu menggambar grafik, menentukan daerah himpunan penyelesaian, dan menentukan nilai optimum menggunakan metode lain yang belum diajarkan sebelumnya, (c) tidak memenuhi semua indikator pada tahap objek, yakni tidak mampu menentukan titik optimum dan nilai optimum suatu fungsi tujuan, (d) memenuhi 2 dari 5 indikator pada tahap skema dan tidak menyelesaikan masalah program linear dengan benar dan tepat