TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA DITINJAU DARI TIPE GAYA BELAJAR PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII B MTs DARUL HUDA WONODADI BLITAR TAHUN AJARAN 2017/2018

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Tingkat Berpikir Kreatif Siswa Ditinjau dari Tipe Gaya Belajar pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII B MTs Darul Huda Wonodadi Blitar Tahun Ajaran 2017/2018” ini ditulis oleh Rohmah Umaidah, NIM 1724143215, pembimbing Dr. Maryono, M.Pd. Kata Kunci : Berpikir kreatif, Tingkat Berpikir kreatif, gaya belajar, sistem persamaan linear dua variabel Berpikir kreatif dalam pembelajaran matematika sangat penting untuk memecahkan berbagai persoalan dalam matematika. Indikator berpikir kreatif yaitu kefasihan, fleksibilitas dan kebaharuan. Pada pembelajaran materi sistem persamaan linear dua variabel, setiap siswa memiliki pemecahan masing-masing ada yang lancar, dapat menyelesaikan dengan berbagai cara ada juga yang tidak mengerjakan sama sekali namun kebanyakan hanya bisa menjawab dengan satu cara yang diajarkan oleh guru. Hal ini menunjukkan tingkat berpikir kreatif setiap siswa berbeda-beda. Upaya untuk mendorong tingkat berpikir kreatif siswa naik yaitu dengan cara menyesuaikan pembelajaran dengan masing-masing gaya belajar siswa. Gaya belajar adalah cara seseorang untuk menangkap informasi baru yang disampaikan. Gaya belajar dalam penelitian ini adalah auditori, visual dan kinestetik. Adapun tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat berfikir kreatif siswa dengan gaya belajar auditori, visual dan kinestetik pada materi sistem persamaan linear dua variabel siswa kelas VIII B MTs Darul Huda Wonodadi Blitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Lokasi penelitian adalah MTs Darul Huda Wonodadi Blitar dengan subjek penelitian diambil 6 siswa berdasarkan hasil angket gaya belajar. Metode pengumpulan data berupa: (1) observasi, (2) angket, (3) tes, (4) wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data kualitatif dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan cara: (1) ketekunan peneliti, dan (2) triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat berpikir kreatif siswa dengan gaya belajar auditori pada tingkat 3 karena memenuhi indikator kefasihan dan fleksibilitas namun tidak mampu memenuhi indikator kebaharuan, (2) tingkat berpikir kreatif siswa dengan gaya belajar visual pada tingkat 2 karena memenuhi indikator fleksibilitas namun tidak mampu memenuhi indikator kefasihan dan kebaharuan, (3) tingkat berpikir kreatif siswa dengan gaya belajar kinestetik pada tingkat 3 karena memenuhi indikator kefasihan dan fleksibilitas namun tidak mampu memenuhi indikator kebaharuan