ANAK YATIM DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (KAJIAN TAFSIR MAUDHU’I)

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Anak Yatim dalam Perspektif Al-Qur’an (kajian Tafsir Maudhu’i)” ditulis oleh Ida Husaina, NIM 2831133015 dengan dibimbing oleh Dr. Ahmad Zainal Abidin, M.A dan Dr. Abad Badruzaman, Lc, M. Ag. Kata kunci: Anak yatim, perspektif al-Qur’an, tafsir maudhu’i. Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh perlakuan tidak baik yang terdapat dalam sebuah lembaga anak yatim. Anak yatim selalu mendapatkan perlakuan yang tidak semestinya. Apakah karena anaknya yang bandel atau karena pemahaman tentang cara mengasuh yang kurang tepat. Maka dari itu, penelitian ini diarahkan sebagai upaya mencari jawaban al-Qur’an tentang bagaimana tuntunan al-Qur’an terkait anak yatim. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimana kedudukan anak yatim pada masyarakat Arab pra Islam ? (2) Bagaimanakah pandangan al-Qur’an tentang anak yatim ? (3) Bagaimanakah tuntunan al-Qur’an terkait anak yatim ?. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menelaah kedudukan anak yatim pada masyarakat Arab pra Islam. (2) Mendeskripsikan pandangan al-Qur’an terhadap anak yatim. (3) Menelaah tuntunan al-Qur’an terkait anak yatim. Jenis penelitian skripsi ini adalah studi kepustakaan (library research). Sumber datanya meliputi sumber data primer yaitu al-Qur’an dan sumber data sekunder yang meliputi buku-buku, kitab tasir, ensiklopedia, jurnal, artikel, kamus, softwere internet, dan sumber data lainnya yang berkaitan dengan tema tersebut. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi teks, sedangkan metode analisis datanya menggunakan analisis data deduktif dan analisis bahasa. Penelitian ini menyimpulkan, (1) pada masa jahiliyah atau masa sebelum Islam lahir kedudukan anak yatim sangat memprihatinkan, mereka tidak mendapatkan hak-hak sebagaimana mestinya, selain itu juga mereka sering mendapatkan perlakuan yang buruk, bahkan sering ditindas oleh kaum yang kuat dari mereka, sehingga tidak ada yang melindunginya. (2) al-Qur’an memandang anak yatim sebagai sesuatu yang sangat mulia sehingga al-Qur’an memberikan perhatian khusus terhadapnya. (3) Al-Qur’an memberikan tuntunan terhadap upaya-upaya pemenuhan hak-hak anak yatim, kewajiban terhadapnya, larangan terhadapnya bahkan sampai pada akibat orang yang menelantarkan anak yatim