STRATEGI ASTIDZ DALAM MENINGKATKAN KEMMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN TARTIL PADA SANTRI TPQ BAITURRAHMAN DEMUK PUCANGLABAN TULUNGAGUNG

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Strategi Asatidz dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Tartil Pada Santri TPQ Baiturrahman Demuk Pucanglaban Tulungagung” ini ditulis oleh Syahrotul Masroin, NIM. 2811133253, Pembimbing Drs. H. Abdul Manab, M.Ag. Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi bahwa pendidikan non formal seperti TPQ sangat penting untuk membantu dan menanamkan kecintaan anak terhadap Al-Qur’an dan hal itu harus ditanamkan sejak dini, karena banyak ditemui remaja yang bahkan tidak bisa sama sekali dalam membaca Al-Qur’an, ada juga yang membaca dengan cepatnya tanpa memperhatikan hukum bacaannya. Ini merupakan suatu potret yang perlu diantisipasi oleh para pendidik maupun para orang tua. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Bagaimana Strategi Asatidz dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan Tartil pada santri TPQ Baiturrahman Demuk Pucanglaban Tulungagung? (2) Apa faktor penghambat dan pendukung dalam Meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan tartil pada santri TPQ Baiturrahman Demuk Pucanglaban Tulungagung? (3) Bagaimana penyelesaian hambatan dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada santri TPQ Baiturrahman Demuk Pucanglaban Tulungagung? Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan Strategi Asatidz dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan tartil, faktor pendukung dan pengahambat serta solusi dalam menyelesaikan hambatannya. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, dimana peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktivitas, terhadap satu atau lebih orang. Teknik pengumpulan datanya berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran di TPQ Baiturrahman Demuk Pucanglaban ialah dimulai dengan salam, lalu do’a, kemudian mereview pelajaran yang disampaikan kemarin, sebelum itu dilaksanakan tutoran, lalu mempraktikkan metode tutoran dan juga demonstrasi sebagai metode yang digunakan dalam belajar membaca Al-Qur’an. Evaluasi pembelajaran dengan menggunakan atau mengambil dari buku jilid Annahdiyah lalu santri disuruh untuk membaca. Faktor penghambat antara lain perbedaan karakter pada santri, berbedanya pemahaman orangtua santri dengan apa yang diajarkan oleh asatidz, kedisiplinan kurang pada santri, adapun faktor pendukung ada dua yaitu karena teman sejawat, karena menghafal. Penyelesaian hambatan yaitu dengan memberikan motivasi pada santri yang tergantung pada faktor penyebabnya, menanamkan kedisiplinan, memberikan ketegasan terhadap anak, diberikan motifasi