TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA BERDASARKAN GENDER DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI LINGKARAN KELAS VIII-J SMPN 1 POGALAN TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Tingkat Berpikir Kreatif Siswa Berdasarkan Gender dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi Lingkaran Kelas VIII-J SMPN 1 Pogalan Trenggalek tahun pelajaran 2016/2017” ini ditulis oleh Miftakhul Ma’ruf, NIM. 2814133113, pembimbing Sutopo, M.Pd. Kata kunci: Berpikir Kreatif, Gender, Lingkaran. Latar belakang penelitian ini adalah adanya fenomena bahwa kemampuan berpikir kreatif memegang peran penting dalam kehidupan manusia. Anak yang sudah terbiasa melakukan tindakan-tindakan kreatif nantinya akan tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, tangguh, dan ulet. Setiap anak mempunyai tingkat kreatif yang berbeda-beda. Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu kemampuan yang harus dibina melalui pendidikan salah satunya dalam pelajaran matematika. Dalam belajar matematika banyak anak didik yang masih ragu-ragu dalam menyelesaikan soal matematika dan belum dapat mengembangkan kreatifitasnya. Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan menjadi motivasi siswa serta menjadi perhatian guru untuk mencari solusi dalam mengembangkan kreatifitas siswanya. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan tingkat berfikir kreatif siswa laki-laki dalam memecahkan masalah matematika materi lingkaran kelas VIII-J SMPN 1 Pogalan. (2) Untuk mendeskripsikan tingkat berfikir kreatif siswa perempuan dalam memecahkan masalah matematika materi lingkaran kelas VIII-J SMPN 1 Pogalan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh berupa data tes tertulis, wawancara, dan observasi. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini, dipilih 6 siswa sebagai subjek penelitian. 3 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan. Adapun pemilihan subjek penelitian didasarkan pada nilai rapor siswa dan hasil tes siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Siswa laki-laki yang berkemampuan tinggi dan sedang, dapat mencapai tingkat berpikir kreatif 3 (kreatif) dengan komponen yang terpenuhi adalah kefasihan dan fleksibilitas. Sedangkan siswa yang berkemampuan rendah hanya dapat mencapai tingkat berpikir kreatif 1 (kurang kreatif) dengan memenuhi komponen kefasihan saja. (2) Siswa perempuan yang berkemampuan tinggi dan sedang, juga mencapai tingkat berpikir kreatif 3 (kreatif) dengan komponen yang terpenuhi adalah kefasihan dan fleksibilitas. Sedangkan siswa yang berkemampuan rendahhanya dapat mencapai tingkat berpikir kreatif 1 (kurang kreatif) dengan memenuhi komponen kefasihan saja. Dalam penelitian ini belum ada siswa yang memenuhi komponen kebaruan belum dapat mencapai tingkat kreatifitas 4 (sangat kreatif)