Positifikasi Hukum Perkawinan di Indonesia Perspektif Maqashid Al-Syariah Al-Syathibi

Setiap manusia menginginka untuk membina rumah tangga dengan cara melangsungkan pernikahan. Suatu keinginan mulia dan wajar dalam diri setiap manusia mempunyai kebutuhan atau syahwah jinsiyah (nafsu biologis), yang diberikan oleh Allah dalam rangka menjaga perkembang biakan manusia (tannasul). Tulisan ini mengkaji materi dalam positifikasi hukum perkawinan di Indonesia, yaitu KHI dan UU. No. 1 Tahun 1974, yang berhubungan dengan keharusan pencatatan pernikahan bagi kedua calon mempelai yang ingin mengikatkan dirinya dalam sebuah pernikahan