COPING STRESS PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SLB NURUL IKHSAN DESA NGADILUWIH KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Coping Stres Pada Ibu Yang Memiliki ABK (anak berkebutuhan khusus) di SLB Nurul Ikhsan Desa Ngadiluwih Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri” ini ditulis oleh Nika Hidayatul Fitri, NIM. 2833123011, Pembimbing Hj. Uswah Wardiana, M. Psi. Kata Kunci : Coping, Stres, Ibu, ABK (anak Berkebutuhan khusus). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah harapan dan cita-cita seorang ibu mendambakan anak yang baik dan normal secara fisik, perilaku serta bisa beradaptasi dilingkungan sebagai mana anak seusianya. Bisa menikmati bermain bersama teman, berjalan kesana, mengambil barang ini dan itu, serta belajar bersama. Tapi kenyataan lain mengatakan bahwa harapan dan cita-cita itu tinggal angan-angan yang indah. Yang ada, beberapa ibu memiliki ABK (anak berkebutuhan khusus). dengan demikian, tentu bertolak belakang dari yang sudah dicita-citakan sebelumnya, sehingga awal penerimaan anak, menimbulkan beragam aksi dan reaksi ibu. Fokus penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Bagaimanakah bentuk coping stress pada ibu yang memiliki Anak berkebutuhan khusus di SLB Nurul Ikhsan? (2) Apa saja yang menjadi sumber stres yang dialami ibu yang memiliki Anak berkebutuhan khusus di SLB nurul ikhsan?. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui bentuk coping stress pada ibu yang memiliki Anak berkebutuhan khusus di SLB Nurul Ikhsan. (2) Untuk mengetahui sumber stres yang dialami ibu yang memiliki Anak berkebutuhan khusus di SLB nurul ikhsan. Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan tiga orang subyek yakni ibu-ibu yang memiliki ABK (anak berkebutuhan khusus) di SLB Nurul Ikhsan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kedua subyek (Wa, dan Si) memiliki positive reapprasial aspek emotional focused coping. ialah usaha individu untuk membuat suatu arti positif dengan sifat religius. Sehingga Subyek melakukan dengan cara melihat sebuah pengalaman dari orang lain yang sama memiliki anak ABK, dari situ mereka bisa bersyukur masih ada sebuah pengalaman yang lebih berat dari pengalaman kedua subyek. Kecuali subyek Su, Su merasa terilhami untuk lebih bersabar, setelah Ia mengikuti sebuah pengajian didesanya. Disisi lain ketiga subyek memakai seeking social emotional support, kategori emotional focused coping yang mana subyek mencoba untuk memperoleh dukungan secara emosional dari suami saudara dan teman yang terpercaya. (2) sumber stres subyek Su berasal dari pengasuhan Ar yang lebih banyak diberi pengawasan dan bimbingan, serta beberapa gunjingan dari tetangga dan teman Ar. sedangkan untuk subyek Si, merasa lebih kualahan harus memberi pengawasan yang ekstra supaya Kv tidak keluar rumah. Dan untuk sumber stres Subyek Wa, terus mengingatkan Li dan mengarahkannya secara terus menerus. karena daya ingat Li lemah, dan mudah lupa