KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN AJARAN 2015/2016

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII Pada Pokok Bahasan Himpunan Di SMPN 1 Ngunut Tahun Ajaran 2015/2016” ini ditulis oleh Elok Faidatul Himah, NIM. 2814123071, pembimbing Sutopo, M.Pd. Kata Kunci : Komunikasi, Komunikasi Matematis, Himpunan Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran matematika yaitu respon yang diberikan sebagian siswa atas materi yang diterimanya tidak sesuai yang diharapkan. Hal ini mungkin terjadi karena karakteristik matematika yang identik dengan rumus dan simbol-simbol. Sehingga banyak siswa yang mampu menyelesaikan soal matematika tetapi tidak mengerti apa yang sedang dikerjakannya. Untuk meminimalisir terjadinya seperti itu, siswa perlu dibiasakan mengkomunikasikan ide matematikanya baik secara lisan maupun tulisan. Agar apa yang sedang dipelajari menjadi lebih bermakna baginya. Dalam hal ini peneliti menggunakan materi himpunan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan komunikasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal yang terdapat pada materi himpunan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan komunikasi matematis siswa berkemampuan tinggi dalam memahami pokok bahasan himpunan dikelas VII SMPN 1 Ngunut tahun ajaran 2015/2016 (2) mendeskripsikan komunikasi matematis siswa berkemampuan sedang dalam memahami pokok bahasan himpunan dikelas VII SMPN 1 Ngunut tahun ajaran 2015/2016 (3) mendeskripsikan komunikasi matematis siswa berkemampuan rendah dalam memahami pokok bahasan himpunan dikelas VII SMPN 1 Ngunut tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jadi data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu: 1) observasi, 2) Tes, 3) Wawancara, 4) Dokumentasi. Observasi dan wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan komunikasi siswa secara verbal dalam pembelajaran matematika. Sedangkan metode tes untuk memperoleh data tentang kemampuan komunikasi siswa secara non verbal dalam pembelajaran matematika yang dilihat dari aspek written text, drawing, dan mathematical expression. Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa foto saat penelitian dilaksanakan. Berdasarkan analisis data yang diperoleh yaitu: 1) komunikasi matematis siswa berkemampuan tinggi yaitu siswa memiliki kepercayaan diri untuk bertanya kepada guru terkait materi yang belum dipahami, siswa mengekspresikan ide-ide matematika baik secara lisan dan tulisan dengan menggunakan istilah, notasi matematika, gambar, diagram dan tabel didepan guru dan teman-temannya serta membuat hubungan-hubungan dan model situasi masalah/ persoalan baik menggunakan lisan maupun tulisan konkret dan aljabar, 2) komunikasi matematis siswa berkemampuan sedang yaitu siswa lebih aktif bertanya kepada teman sebaya untuk memahami materi yang belum dimengerti, membuat hubungan-hubungan dan model situasi masalah/ persoalan baik menggunakan lisan maupun tulisan konkret dan aljabar, mengekpresikan ide-ide matematika dengan memberikan contoh peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa atau symbol matematika meskipun hasilnya kurang tepat, memaparkan ide dalam bentuk tulisan menggunkan diagram 3) Komunikasi matematis siswa berkemampuan rendah yaitu siswa lebih banyak mendengar tanpa menulis materi yang telah disampaikan oleh guru, siswa hanya menuliskan jawabannya saja tanpa menjelaskan hasil jawabannya tersebut, siswa kurang mampu mengilustrasikan persoalan matematika dalam bentuk cerita kedalam suatu ide matematika baik secara lisan maupun tulisan