PEMANFAATAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI SENI KALIGRAFI DI SD ISLAM AL HIDAYAH SAMIR NGUNUT TULUNGAGUNG

ABSTRAK Zuhrotul Khumairo’, 2016, NIM: 2811123243, dengan judul “Pemanfaatan Media Visual Dalam Meningkatkan Prestasi Seni Kaligrafi di SDI Al-Hidayah Samir Ngunut Tulungagung” Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, InstitutAgama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, yang dibimbing oleh Drs.H. Muh. Kharis, M.Pd. Kata Kunci : Media Visual, Prestasi Seni Kaligrafi Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi SD Islam Al Hidayah ini mempunyai nilai lebih, karena SD Islam Al Hidayah ini di dalamnya ada SD Islam Al Hidayah, TK Al Hidayah, PAUD Al Hidayah, TPQ Al Hidayah, Diniyah Al Hidayah serta Tempat Penitipan Anak (TPA) Al Hidayah. SDI Al-Hidayah Samir adalah salah satu sekolah yang dipilih untuk dijadikan sebagai contoh sekolah unggulan binaan LP.Ma’arif Jawa Timur. Sekolah ini dipilih karena banyak prestasi yang telah diraih, baik di bidang akademik dan non akademik.Sedangkan menurut masyarakat sekitar sekolah tersebut masih baru berdiri, namun kualitas output dan prestasinya tidak kalah dengan sekolah dasar lain, termasuk prestasi seni kaligrafinya. Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimana teknik pemanfaatan media visual gambar untuk meningkatkan prestasi seni kaligrafi di SDI Al-Hidayah Samir?(2) Bagaimana teknik pemanfaatan media visual sketsa untuk meningkatkan prestasi seni kaligrafi di SDI Al-Hidayah Samir?(3) Bagaimana faktor pendukung dan penghambat pemanfaatan media visual gambar dan media visual sketsa untuk meningkatkan prestasi seni kaligrafi di SDI Al-Hidayah Samir? Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui teknik pemanfaatan media visual gambar guna meningkatkan prestasi seni kaligrafi di SDI Al-Hidayah Samir. (2) Untuk mengetahui teknik pemanfaatan media visual sketsa guna meningkatkan prestasi seni kaligrafi di SDI Al-Hidayah Samir. (3) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pemanfaatan media visual gambar dan media visual sketsa untuk meningkatkan prestasi seni kaligrafi di SDI Al-Hidayah Samir. Skripsi ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dan dunia pendidikan pada umumnya untuk bahan referensi dalam rangka pemanfaatan media visual, terutama media visual gambar dan media visual sketsa untuk meningkatkan presatasi seni kaligrafi, sebagai sumbangan pemikiran baik bagi para guru maupun lembaga pendidikan. Bagi para pembaca sebagai bahan masukan atau referensi yang cukup berarti. Skripsi ini disusun berdasarkan data lapangan yang menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, lalu dianalisis secara induktif. Setelah penulis mengadakan penelitian dengan beberapa metode di atas memperoleh hasil bahwa:1. Teknik pemanfaatan media visual gambar di SDI Al- Hidayah Samir adalah sebagai berikut: a) Guru menyiapkan gambar yang akan dipakai untuk pembelajaran kaligrafi, b) Memilih gambar-gambar yang cocok dengan pembelajaran kaligrafi setingkat SD yaitu gambar yang sederhana. c) Gambar digandakan dengan ukuran kertas setengah folio. d) Untuk pembelajaran secara klasikal, menggunakan satu gambar besar di gunakan di depan dan 4 gambar kecil di tempel di dinding kanan kiri setiap local, pertama anak saya kenalkan gambar tentang kaligrafi, kemudian untuk yang pemula, belajar mewarna gambar kaligrafi yang sederhana untuk menarik motivasi mereka. e) guru menjelaskan cara pewarnaan kaligrafi yang memperhatikan keterpaduan, penekanan pada unsur terpenting, dan keseimbangan, kemudian anak-anak mulai. f) membagikan gambar kaligrafi yang belum diwarna. g) anak-anak mulai beraksi mewarna h) guru berkeliling untuk memastikan apakah anak faham dengan penjelasannya dan membimbing secara keseluruhan, i) hasil dikumpulkan dan guru mengevaluasi hasil karya anak. 2) Teknik pemanfaatan media visual dalam meningkatkan prestasi seni kaligrafi di SDI Al-Hidayah Samir Ngunut Tulungagung. Maka dapat disimpulkan sebagai berikut:a) Guru menyiapkan alat yang dibutuhkan (papan tulis, beberapa kapur tulis, dan penghapus papan), b) Anak- anak menyiapkan alat yang dibutuhkan (kertas, pensil khusus, penghapus dan pewarna), c) Guru membuat garis tegak lurus sehingga mmbentuk kotak-kotak.d) diawali dengan menarik garis bebas yang membentuk huruf/khot dalam ukuran besar di papan tulis dengan satu kapur tulis untuk menyesuaikan tata letaknya.d) Setelah huruf terbentuk, barulah mengunakan 2 kapur yang di susun miring sekitar 50o¬, e) Sedangkan anak-anak menggunakan kertas gambar dan beberapa (2-4) pensil yang diikat dengan karet gelang yang juga disusun miring membentuk sekitar 50o, f) Anak-anak mencontoh yang di papan tulis dan saya keliling membimbing dan melihat proses yang anak-anak lakukan.g) Setelah sketsa jadi, anak-anak di instruksikan untuk menutup garis yang masih terbuka sehingga semakin nampak huruf yang di bentuk, menghapus garis yang tidak di pakai dan menebali hasil akhir.h)Setelah menebali hasil akhir dari pembuatan khot, kemudian di sempurnakan dengan memadukan warna-warna yang sesuai sehingga menghasilkan keindahan dan keselarasan dari ketajaman warna, gradasi (gelap terang), kontras dan keserasian. 3) Faktor pendukung dan penghambat dalam pemanfaatan media visual gambar dan media visual sketsa sebagai berikut :a) Faktor pendukung pemanfaatan media visual gambar :dukungan sekolah yang memfasilitasi peserta didik, adanya guru yang profesional di bidang kaligrafi, dukungan dari wali murid. b) Faktor penghambat pemanfaatan media visual gambar: membutuhkan biaya cetak gambar yang mahal,satu gambar saja kurang efektif untuk skala kelas besar yang di aula. c) Faktor pendukung pemanfaatan media visual sketsa: pensil khusus yang terdiri 2 sampai 4 pensil diikat dengan karet secara sejajar, potensi siswa yang memadai di bidang kaligrafi, goresan yang samar-samar, kreatifitas guru seni kaligrafi. d) Faktor penghambat pemanfaatan media visual sketsa: tingkat kemampuan anak yang berbeda-beda, cara memegang pensil dan pengaturan sudut kemiringan pensil yang berbeda-beda, tingkat kelenturan tangan yang berbeda, kelas bawah yang belum mengenal khot, tingkat pemahaman seni kaligrafi dan kemampuan yang berbeda