PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) PESERTA DIDIK KELAS V MI WAHID HASYIM 01 GANDEKAN WONODADI BLITAR

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Penerapan Metode Make a Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Peserta Didik Kelas V MI Wahid Hasyim 01 Gandekan Wonodadi Blitar” yang ditulis oleh Arifatun Nikmah, NIM: 2817123015, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, dibimbing oleh Drs. H. Jani, MM, M.Pd. Kata kunci: Metode Make a Match, Hasil Belajar, Mata Pelajaran IPS. Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh sebuah fenomena bahwa dalam kegiatan belajar mengajara IPS di Madrasah Ibtidaiyah peserta didik banyak mengalami kesulitan belajar, mereka lemah dalam pengusaan serta pemahaman terhadap materi yang diajarkan guru. Karena peserta didik selalu diberi pembelajaran dengan menggunakan metode yang aktifitas pembelajarannya berpusat pada guru saja. Dengan penerapan metode tersebut peserta didik menjadi kurang mandiri dan pasif, sehingga dapat mengakibatkan hasil belajar peserta didik rendah. Menyikapi permasalahan tersebut, perlu dikembangkan metode yang tepat dan efektif. Metode make a match sebagai salah satu metode belajar yang menjadikan pembelajaran lebih efektif, kreatif, dan menyenangkan, karena peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran. Sehingga diharapkan penerapan metode make a match dalam pembelajaran IPS pokok bahasan keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Bagaimana proses penerapan metode make a match pada mata pelajaran IPS pokok bahasan keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia peserta didik kelas V MI Wahid Hasyim 01 Gandekan Wonodadi Blitar tahun ajaran 2015/2016? (2) Bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik dengan penerapan metode make a match pada mata pelajaran IPS pokok bahasan keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia peserta didik kelas V MI Wahid Hasyim 01 Gandekan Wonodadi Blitar tahun ajaran 2015/2016?. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan proses penerapan metode make a match pada mata pelajaran IPS pokok bahasan keragaman suku bangsan dan budaya di Indonesia peserta didik kelas V MI Wahid Hasyim 01 Gandekan Wonodadi Blitar tahun ajaran 2015/2016. (2) Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar peserta didik dengan penerapan metode make a match pada mata pelajaran IPS pokok bahasan keragaman suku bangsan dan budaya di Indonesia peserta didik kelas V MI Wahid Hasyim 01 Gandekan Wonodadi Blitar tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (class action research) sebanyak dua siklus. Setiap pertemuan terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah peserta didik kelas V MI Wahid Hasyim 01 Gandekan Wonodadi Blitar pada mata pelajaran IPS pokok bahasan keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Prosedur yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini, apabila penguasaan materi peserta didik mencapai 75% dari tujuan yang seharusnya dicapai dengan nilai KKM 75. Berdasarkan paparan data dan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode make a match dengan langkah-langkah kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dapat meningkatkan hasil belajar IPS pokok bahasan keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia peserta didik kelas V MI Wahid Hasyim 01 Gandekan Wonodadi Blitar. Sedangkan hasil belajar peserta didik melalui penerapan metode make a match pada mata pelajaran IPS pokok bahasan keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia dapat meningkat. Hal ini dibuktikan pada nilai rata-rata pre test adalah 57,71, kemudian meningkat menjadi 72,57 pada post test siklus I, dan meningkat lagi menjadi 88,57 pada post test siklus II. Selain itu, persentase ketuntasan belajar peserta didik juga mengalami peningkatan, yang semula persentase ketuntasan belajar pada pre test adalah 35,71% , meningkat menjadi 64,28% pada post test siklus I, dan meningkat lagi pada post test siklus II yaitu 85,71%