KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI PERBANDINGAN DI KELAS VII-C SMP ISLAM AL-AZHAAR TULUNGAGUNG SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015/2016

Alwi Musafak, 2814123041, 2016. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika pada Materi Perbandingan di Kelas VII-C SMP Islam Al-Azhaar Tulungagung Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Jurusan Tadris Matematika (TMT), IAIN Tulungagung, Pembimbing: Miswanto, M.Pd. Kata Kunci: Berpikir Kritis, Perbandingan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa dalam memahami materi perbandingan. Hal ini dikarenakan siswa kesulitan membedakan maupun menyelesaikan soal matematika dalam bentuk perbandingan senilai dan berbalik nilai. Oleh karena itu peneliti menganalisis tingkat berpikir kritis siswa melalui penyelesaian masalah berupa soal matematika berdasarkan teori Polya pada materi perbandingan. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika pada materi perbandingan di kelas VII-C SMP Islam Al-Azhaar Tulungagung. Adapun yang menjadi tujuan adalah (1) untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dengan kemampuan akademik tinggi dalam menyelesaikan soal matematika pada materi perbandingan, (2) untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dengan kemampuan akademik sedang dalam menyelesaikan soal matematika pada materi perbandingan, (3) untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dengan kemampuan akademik rendah dalam menyelesaikan soal matematika pada materi perbandingan. Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, tes dan wawancara. Pelaksanaan tes ini diikuti oleh 3 siswa dengan 3 butir soal yang sudah disesuaikan dengan pemecahan masalah berdasarkan teori Polya untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Pemilihan 3 siswa sebagai subjek penelitian didasarkan pada nilai akademik siswa yang terdiri atas siswa berkemampuan akademik tinggi, sedang dan rendah. Setelah semua soal yang diberikan dikerjakan, peneliti melakukan wawancara kepada siswa yang sudah disesuaikan dengan pemecahan masalah berdasarkan teori Polya. Tahap selanjutnya peneliti melakukan analisis data melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan akademik tinggi dalam pemecahan masalah matematika pada materi perbandingan berada pada tingkat 3 atau TKBK 3 (Kritis). Siswa dengan kemampuan akademik sedang dalam pemecahan masalah matematika pada materi perbandingan berada pada tingkat 0 atau TKBK 0 (Tidak Kritis). Sedangkan siswa dengan kemampuan akademik rendah dalam pemecahan masalah matematika pada materi perbandingan berada pada tingkat 0 atau TKBK 0 (Tidak Kritis). Jika dikaitkan dengan pemecahan masalah berdasarkan teori Polya, maka siswa dengan kemampuan akademik tinggi menunjukkan bahwa ia mencapai 4 tahapan dalam pemecahan masalah, siswa dengan kemampuan akademik sedang hanya sampai pada tahap pertama yaitu memahami masalah, sedangkan siswa dengan kemampuan akademik rendah hanya sampai pada tahap pertama yaitu memahami masalah. Bertolak dari hasil penelitian dan kesimpulan tersebut maka dikemukakan saran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika pada materi perbandingan