KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PAI (Studi Kasus di MTsN Karangrejo Tulungagung

Skripsi dengan judul “Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru PAI (Studi Kasus di MTsN Karangrejo Tulungagung)” ini ditulis oleh Imatus Sholikhah, NIM: 3211043018, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Tulungagung. Pembimbing: Dr. Prim Masrokan Muthohar, M.Pd. Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh kepemimpinan kepala sekolah yang ada di MTsN Karangrejo Tulungagung dimana sekolah tersebut pernah juara satu lomba lari tingkat nasional pada tahun 2005 dan maju di bidang ekstra kurikuler. Dalam hal ini peneliti mengkaji tentang: (1) Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru PAI; (2) Kendala-kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru PAI; (3) Solusi yang diberikan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru PAI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kepemimpinan kepala sekolah yang meliputi: (1) Untuk mengetahui strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru PAI di MTsN Karangrejo Tulungagung; (2) Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru PAI di MTsN Karangrejo Tulungagung; (3) Untuk mengetahui solusi yang diberikan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru PAI di MTsN Karangrejo Tulungagung. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian: (1) Pendekatan penelitian: kualitatif; (2) Jenis penelitian: studi kasus; (3) Sumber data: kepala sekolah, guru PAI, sumber pustaka dan dokumen; (4) Sampling: Purposive sampling, snowball sampling; (5) Metode pengumpulan data: observasi, wawancara, dan dokumentasi; (6) Teknik analisis data: deduktif, induktif dan komparasi; (7) Pengecekan keabsahan data: triangulasi, diskusi sejawat; (8) Tahap-tahap penelitian: tahap pra lapangan, tahap lapangan, tahap analisa data, tahap penulisan laporan. Setelah penulis mengadakan penelitian dengan metode di atas penulis menemukan hasil penelitian: (1) Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru PAI di MTsN Karangrejo Tulungagung dengan menerapkan strategi antara lain: meningkatkan kedisiplinan, memberikan motivasi, memberikan penghargaan dan pengakuan, terbuka, kekeluargaan dan musyawarah; (2) Kendala-kendala yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru PAI di MTsN Karangrejo Tulungagung antara lain: fasilitas terbatas, komitmen guru kurang baik, guru melakukan usaha lain yang terkadang mengganggu tugas dinasnya, dan penguasaan materi; (3) Solusi yang diberikan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru PAI di MTsN Karangrejo Tulungagung berkaitan dengan terbatasnya fasilitas dalam hal ini laboratorium adalah dengan menggunakan fasilitas seadanya, memaksimalkan potensi alam dan membangun gedung laboratorium. Solusi yang diberikan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru PAI di MTsN Karangrejo Tulungagung berkaitan dengan komitmen guru yang kurang baik adalah dengan menumbuhkan komitmen guru dalam pengajaran, sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pendidikan dan mempunyai ruhul jihad (semangat berjuang). Solusi yang diberikan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru PAI di MTsN Karangrejo Tulungagung berkaitan dengan guru melakukan usaha lain yang terkadang mengganggu tugas dinasnya adalah dengan membuat satu kebijakan dengan memberikan tugas jam mengajar antara guru yang satu dengan yang lain dengan dengan syarat tidak mengganggu PBM. Solusi yang diberikan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru PAI di MTsN Karangrejo Tulungagung berkaitan dengan penguasaan materi, yang disebabkan faktor kurang matangnya persiapan dalam mengajar adalah dengan memberi tugas membuat rencana pembelajaran dan perangkat mengajar lainnya. Bagi faktor yang latar belakang pendidikannya tidak sesuai dengan mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya adalah dengan memberikan tugas guru sesuai dengan kesanggupan dan kemampuan serta pengalamannya, namun harus tetap meningkatkan profesionalismenya, yang didukung dengan mengikuti diskusi, pelatihan, penataran, studi banding, studi lanjut, belajar mandiri, dan mendatangkan tutor dari instansi terkait