PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP KECERDASAN MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 6 TULUNGAGUNG

Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena baru bahwa Brain Gym (Senam Otak) dapat mempengaruhi kecerdasan matematis siswa. Dalam hal ini peneliti menghubungkan masalah kecerdasan matematis siswa kelas VIII dengan pemberian Brain Gym di SMPN 6 Tulungagung. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah (1) Adakah pengaruh Brain Gym terhadap kecerdasan matematis siswa kelas VIII SMPN 6 Tulungagung? (2) Seberapa besar pengaruh Brain Gym terhadap kecerdasan matematis siswa kelas VIII SMPN 6 Tulungagung? Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam hal ini untuk mengetahui secara jelas mengenai ada tidaknya pengaruh Brain Gym terhadap kecerdasan matematis siswa kelas VIII SMPN 6 Tulungagung dan seberapa besar pengaruh Brain Gym terhadap kecerdasan matematis siswa kelas VIII SMPN 6 Tulungagung. Skripsi ini bermanfaat bagi penulis untuk menambah wawasan pola pikir, sikap dan pengalaman sebagai peningkatan kualitas profesi sebagai pengajar. Bagi SMPN 6 Tulungagung, terlepas dari berhasil atau kurang berhasilnya penelitian ini adalah sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka peningkatan mutu pengajaran, baik bagi guru maupun lembaga pendidikan. Bagi pembaca sebagai bahan masukan atau referensi yang cukup berarti. Penelitian ini menggunakan metode angket, tes, dokumentasi, dan wawancara. Angket disini digunakan sebagai data pendukung, wawancara dan dokumentasi digunakan untuk menggali data tentang populasi, sampel, sarana dan prasarana sekolah, sedangkan tes digunakan untuk menggali data mengenai kecerdasan matematis siswa. Setelah penulis mengadakan penelitian dengan menggunakan beberapa metode di atas, penulis menggunakan uji t independent untuk mendapatkan hasil perhitungan. Setelah dilakukan analisis, didapatkan bahwa nilai te lebih kecil bila dibandingkan dengan tt pada signifikansi 5%. Hal ini menyebabkan Ha ditolak. Disimpulkan bahwa Brain Gym tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengubahan kecerdasan matematis siswa SMPN 6 Tulungagung. Peneliti mengasumsikan bahwa banyak hal yang menjadi penyebab kekurangberhasilan penelitian ini, diantaranya faktor waktu pemberian perlakuan Brain Gym yang relatif singkat, yaitu sebanyak 5 kali, keadaan siswa yang tidak jujur saat post tes, keadaan instrumentasi dan lain-lain. Peneliti menarik kesimpulan akhir bahwa sebagus apapun suatu metode, tetaplah diperlukan dukungan dan kerjasama dari semua pihak untuk berhasil dengan bai