Persepsi Agen Asuransi Tentang Sertifikasi Asuransi Jiwa Syariah Kasus di Asuransi Prudential Syariah Tulungagung

Penelitian di skripsi ini dilatarbelakangi oleh pertumbuhan asuransi syariah yang cukup pesat di Indonesia, sehingga penting bagi para agen tenaga pemasar memahami konsep asuransi syariah dengan baik dan benar. Diwajibkannya sertifikasi agen pemasar asuransi jiwa syariah dikarenakan selama ini banyak agen asuransi konvensional yang juga memasarkan produk asuransi syariah. Padahal, produk asuransi syariah sangat berbeda dengan asuransi konvensional. Fokus penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah (1) bagaimana persepsi agen asuransi syariah tentang asuransi jiwa syariah? (2) bagaimana persepsi agen asuransi syariah tentang sertifikasi syariah? (3) bagaimana persepsi agen asuransi syariah tentang sisi positif dan sisi negatif diberlakukannya sertifikasi syariah? Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meneliti persepsi agen asuransi syariah tentang asuransi jiwa syariah, sertifikasi syariah dan juga sisi positif dan negativ diberlakukannya sertifikasi syariah. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data primer dan sekunder menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang lokasi penelitian dan suasana di lokasi penelitian. Sedangkan metode wawancara dan dokumentasi digunakan untuk menggali data tentang persepsi agen dan dokumen lembaga asuransi syariah. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data induktif dan di cek menggunakan teknik perpanjangan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi agen tentang asuransi jiwa syariah adalah sistem gotong royong, sistem perlindungan jiwa, program tolong menolong, dan sistem saling membantu. Persepsi agen asuransi syariah tentang sertifikasi syariah adalah surat keputusan dari AASI, surat ijin untuk menjual asuransi jiwa syariah, lisensi keagenan dari AASI, sertifikasi setelah agen mengikuti training dan ujian AASI, dan sertifikat khusus yang berlisensi. Persepsi agen tentang sisi positif dan sisi negatif adanya sertifikasi syariah lebih banyak sisi positif dari pada sisi negatifnya, sehingga banyak pihak yang di untungkan baik agen, masyarakat, maupun perusahaan. Sisi positif adanya sertifikasi syariah antara lain; 1) Agen lebih menguasai produk syariah yang dipasarkan, 2) agen dapat memberikan informasi yang baik dan benar kepada masyarakat, 3) menyaring agen yang berkualitas, 4) agen lebih percaya diri memasarkan produk asuransi syariah, 5) memperoleh jaminan kehalalan pengelolaan dana dan bagi hasil. Untuk sisi negatifnya yaitu lebih sedikit agen yang dapat menjual produk asuransi syariah