Hadits-Hadits Tentang Puasa Sunah ‘Asyura Riwayat Bukhari (Telaah Sanad Dan Matan)

Penelitian dalam sekripsi ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena yang terjadi di lingkungan penulis, bahwa masih ada kerancuan dalam masyarakat khususnya umat Islam mengenai ibadah puasa sunah ‘Asyura, apakah itu termasuk sunah Nabi atau hanya sebagai tradisi asli Jawa saja. Hal ini ditunjukan oleh tidak tahunya orang-orang terhadap dasar apa yang mereka pakai untuk melakukan puasa itu, mereka hanya menerima doktrin dari pemuka agama dalam melaksanakannya. Rumusan masalah dalam penulisan sekripsi ini adalah (1) Hadits apa sajakah yang dipakai sebagai dasar pelakasanaan puasa ‘Asyura? (2) Bagaimanakah kualitas sanad hadits tersebut? (3) Bagaimanakah kualitas matan hadits tersebut? Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dalil (hadits) yang dijadikan dasar pelaksanaan puasa sunah ‘Asyura dan mengetahui kualitas sanad hadits tersebut, dan juga untuk mengetahui kualitas matan hadits tersebut. Sekripsi ini bermanfaat bagi penulis untuk menambah wawasan terhadap dasar yang dipakai sebagai dasar ibadah umat Islam. Bagi masyarakat dapat menambah kemantaban dalam melakukan puasa sunah ‘Asyura karena sudah tahu dasar pelaksanaannya. Bagi pemuka agama dapat dijadikan referensi untuk mendoktrin masyarakat. Dalam penelitian ini digunakan metode library research atau kajian pustaka. Metode ini digunakan dengan cara mengkaji semua data teks yang berkaitan dengan tema penelitian, baik bertupa buku, majalah, jurnal, modul, makalah, artikel, atau yang lainnya adapun cara pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, dan analisis yang penulis pakai adalah menggunakan metode content analtsis atau kajian isi. Setelah penulis melakukan penelitian dengan metode tersebut, penulis menarik kesimpulan dari data yang diperoleh. Setelah dianalisis data tersebut, penulis menyimpulkan bahwasannya puasa ‘Asyura merupakan sunah Nabi didasarkan pada hadits Nabi yang diriwayatkan Imam Bukhari, dan juga diriwayatkan oleh Imam Muslim, at-Tirmidzi, dan juga Abu Dawud, dengan kualitas hadits yang shahih baik dari segi sanad maupun matan, dan juga didasarkan pada pendap[at ulama’ yang mengatakan bahwa puasa ‘Asyura merupakan sunah Nabi