KEEFEKTIFAN PENERAPAN HUKUMAN TERHADAP KEDISIPLINAN SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN NURUL UMMAH KOTAGEDE YOGYAKARTA

Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui tentang penerapan hukuman dan mengetahui sejauhmana keefektifan hukuman di pondok pesantren Nurul Ummah terhadap kedisiplinan santri. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dipergunakan bagi akademisi dan praktisi pendidik yang terkait dengan penerapan hukuman. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri Kotagede Y ogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan penjelasan terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari penjelasan itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi yaitu membei.ndingkan hasil wawancara dari responden yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : ( l) Penerapan hukuman di Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri dapat digambarkan bahwa hukuman diberikan dalam rangka memperbaiki moral santri agar tumbuh rasa tanggung jawab terhadap perbuatannya dan menimbulkan efek jera, sehingga santri mempunyai rasa bersalah dan berusaha untuk mengurangi pelanggaran. Dalam memberikan hukuman bagi santri yang melakukan pelanggaran, pengurus memberikan hukuman sesuai dengan besar kecilnya pelanggaran yang diperbuat. Bentuk hukuman mencakup aspek psikis, fisik dan materi. Bentuk hukuman pada aspek psikis yaitu shalat jama'ah lima waktu di shaf pertama dekat pengasuh, menghafal tahlil, menghafal surat-surat al Qur'an yang telah ditentukan dan lain sebagainya. Sedangkan bentuk hukuman pada aspek fisik yaitu membersihkan halaman, mengepel masjid, menguras kamar mandi, pawestren, bak cuci kaki dan lain sebagainya. Selanjutnya bentuk hukuman pada aspek materi yaitu santri membayar denda dengan uang, semen, spidol dan lain sebagainya. (2) Hukuman di Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri temyata tidak cukup efektif karena: (a) Setelah santri mendapatkan hukuman mereka tidak merasa jera, dan bulan berikutnya mereka melakukan pelanggaran lagi. (b) Berdasarkan data kepengurusan tahun 2004-2005 bahwa jumlah santri dan santri yang melakukan pelanggaran rata-rata berkisar 5-6 santri dan dilakukan oleh santri "yang sama". Angka pelanggaran santri mengalami naik turun, angka tertinggi jatuh pada bulan November 2004 dan angka terendah jatuh pada bulan September 2004