RESILIENSI PENYANDANG DISABILITAS SEBAGAI PEMIMPIN ORGANISASI KEMAHASISWAAN PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA KOMISARIAT BRAWIJAYA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses dan faktor yang mempengaruhi resiliensi seorang penyandang disabilitas sebagai pemimpin pada suatu organisasi PMII Komisariat Brawijaya. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Dalam menganalisa data penelitian ini menggunakan langkah reduksi data dengan tujuan dengan tujuan untuk menyederhanakan dan menyajikan data dalam bentuk diskripsi narasi , serta menarik kesimpulan. Peneliti menggunakan teori resiliensi yaitu suatu kemampuan manusia untuk menjadi kuat, menghadapi, dan mengatasi kesulitan yang dialaminya. Sementara aspek-aspek faktor pendukung resiliensi terdiri dari berbagai aspek meliputi Psylchological resource, Sosial Support, dan Cognitive skill. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keterbatasan fisik yang dimiliki difabel tidak lagi menjadi alasan utama suatu organisasi memandang sebelah mata kepemimpinan seorang disabilitas. Resiliensi yang dimiliki penyandang disabilitas menjadi kunci utama disabilitas untuk mampu bangkit dari keterbatasan yang dimiliki dan membangun kehidupannya kembali hingga menjadi pemimpin pada suatu organisasi. Adapun beberapa aspek yang mendukung resiliensi penyandang disabilitas sebagai pemimpin organisasi di PMII Komisariat Brawijaya adalah kemampuan individu penyandang disablitas, keluarga, lingkungan organisasi serta pemerintah