ANALISIS KEBUTUHAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DI DUSUN BANARAN, DESA TOKAWI, KECAMATAN NAWANGAN, KABUPATEN PACITAN, JAWA TIMUR

Analisis Kebutuhan Pemberdayaan Kelompok Tani Dusun Banaran, Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Skripsi. Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2021. Sektor pertanian di Indonesia memiliki peran penting dalam penyediaan komoditas pangan maupun bahan baku industri dan penopang perekonomian nasional karena menyediakan lapangan pekerjaan bagi sebagian besar penduduk di Indonesia. Untuk mendukung peningkatan kualitas pertanian tersebut pemerintah telah melakukan beberapa tindakan intervensi. Namun dengan adanya intervensi tersebut bukan berarti permasalah telah selesai, beragam kebutuhan yang ada di dalam kelompok tani belum dapat terpenuhi secara maksimal. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor yang ada di lapangan. Baik yang bersifat internal maupun eksternal dari kelompok tani. Pembahasan dalam skripsi ini menggunakan teori analisis kebutuhan dan teori pemberdayaan masyarakat. Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dalam pengumpulan data dan penyusunan karya tulis ini. Selama proses pengumpulan data, peneliti menggunakan delapan informan yang berasal dari dalam kelompok tani maupun pihak yang berada di luar keanggotaan kelompok tani. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa antara kedua belah pihak telah memberikan fasilitas bagi masyarakat agar dapat menyampaikan aspirasinya guna merumuskan apa saja kebutuhan yang ada dalam rangka memberdayakan kelompok tani. Terdapat temuan berupa perbedaan antara hasil analisis kebutuhan yang dilakukan oleh pemerintah dan rumusan kebutuhan pemberdayaan yang disusun oleh kelompok tani. Perbedaan tersebut disebabkan beberapa faktor yang meliputi metode, prioritas kebutuhan, pengalaman di lapangan, sudut pandang kedua belah pihak dalam menilai suatu permasalahan, serta karakteristik dan budaya petani. Temuan lainnya adalah berupa adanya upaya peningkatan dalam pengelolaan lembaga pertanian dalam bentuk menjalin kerja sama dengan lembaga nonpemerintah, memperbaiki sistem administrasi dan mengintegrasikan dengan lembaga pemerintah desa, serta mencari alternatif solusi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi