PENGARUH JUMLAH PASANGAN ELEKTRODA ALUMINIUM DAN GRAFIT TERHADAP POTENSI LISTRIK MICROBIAL FUEL CELL (MFC) BERBASIS SUBSTRAT LIMBAH KULIT PISANG AMBON DAN MEMBRAN GERABAH BENTONIT

Modifikasi desain sistem MFC terus dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja sistem. Peningkatan kinerja sistem MFC dipengaruhi oleh faktor elektroda salah satunya yaitu luas permukaan elektroda. Jumlah pasangan elektroda berbanding lurus dengan jumlah pasangan elektroda. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh jumlah pasangan elektroda, dan menentukan jumlah pasangan elektroda yang maksimum terhadap kuat arus (I), beda potensial (V), dan power density (P) serta penurunan kadar COD dan BOD limbah pada MFC. Elektroda yang digunakan adalah aluminium (Al) di anoda dan grafit (C) di katoda dengan variasi jumlah satu sampai tiga pasang elektroda. Sistem MFC yang digunakan adalah sistem dual chamber dengan membran gerabah bentonit dan substrat limbah cair kulit pisang Ambon (MFC-Bentonit/Kulit Pisang) yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Substrat limbah cair kulit pisang Ambon dimasukkan ke ruang anoda dan KMnO4 0,15 M dimasukkan ke ruang katoda. Setelah itu, dilakukan running selama 48 jam dan setiap interval 2 jam dilihat nilai kuat arus dan beda potensial. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kuat arus dan beda potensial maksimum diperoleh pada tiga pasang elektroda sebesar 14,12 mA dan 0,9256 V. Namun, rata-rata power density paling maksimum dihasilkan pada satu pasang elektroda sebesar 2181,58 mW/m2. Pengaruh jumlah pasangan elektroda berbanding lurus dengan penurunan COD dan BOD. Penurunan paling besar terjadi pada tiga pasang elektroda, yakni sebesar 3582,76 mg/L