INTERVENSI PSIKOSOSIAL BAGI ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI UNIT PELAYANAN TEKNIS DAERAH PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK (UPTD PPA) KABUPATEN BANTUL

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Intervensi Psikososial bagi Anak Korban Kekerasan Seksual di UPTD PPA Kabupaten Bantul. Intervensi psikososial adalah suatu upaya penanganan individu maupun kelompok yang berhubungan dengan aspek psikologis dan aspek sosial yang mana menimbulkan desakan sehingga korban mengalami masalah tentang psikososialnya. Intervensi psikososial bertujuan untuk mengembalikan pemikiran kejiwaan korban dan hubungannya dengan lingkungan untuk berfungsi kembali di masyarakat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Intervensi Psikososial dan teori Kekerasan Seksual Anak. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam pemilihan subjek yaitu: Konselor hukum UPTD PPA, Psikolog, Pekerja Sosial dan tiga orang tua klien. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dan menggunakan pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, sehingga dapat menjawab dari rumusan masalah. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Intervensi psikososial yang ada di UPTD PPA Kabupaten Bantul oleh pekerja sosial dan psikolog adalah sebagai berikut:Ada beberapa tahap-tahap dalam intervensi yang dilakukan yakni: Engagement atau kontrak, asesmen, perencanaan, intervensi dan terminasi kasus. Semua tahapan ini antara pekerja sosial dan psikolog saling bekerja sama selama proses pendampingan psikologi dan sosial terhadap anak korban kekerasan seksual khususnya, sampai kasus selesai. Bentuk penanganan intervensi yang diberikan kepada anak korban kekerasan seksual adalah terapi individu dengan bermain (play), seni (art) dan relaksasi. Yang kedua terapi keluarga dengan memberikan motivasi dukungan serta penguatan kepada keluarga dan yang ketiga adalah terapi kelompok dengan diskusi kelompok antar sesama korban yang mempunyai kasus serupa