STRATEGI PEMBINAAN MANTAN ANAK JALANAN DI YAYASAN RUMAH IMPIAN INDONESIA

Latar belakang penelitian ini karena Fenomena merebaknya anak jalanan semakin tinggi di Indonesia dan kurangnya pembinaan terhadap anak jalanan, hal tersebut menyebabkan suatu permasalahan yang serius dan harus segera ditangani. Penelitian ini akan menjelaskan mengenai strategi pembinaan mantan anak jalanan di Yayasan Rumah Impian Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pembinaan mantan anak jalanan di Yayasan Rumah Impian Indonesia. Penelitian ini menggunakan teori strategi pemberdayaan anak jalanan dan penelitian lapangan dengan pendekatan metode kualitatif. Adapun subyek dari penelitian ini adalah Ketua Yayasan Rumah Impian, Relawan sosial yang mendampingi mantan anak jalanan yang berada di Yayasan Rumah Impian, dan mantan anak jalanan yang dibina dan diasuh oleh Yayasan Rumah Impian. Rumusan masalah yang diteliti adalah Bagaimana Strategi pembinaan terhadap mantan anak jalanan di Yayasan Rumah Impian dan bagaimana Dampak terhadap mantan anak jalanan. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun untuk analisis data menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu data yang sudah diperoleh kemudian disusun dan diklasifikasikan sehingga dapat menjawab dari rumusan masalah di atas. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan, pertama, strategi pembinaan yang dilakukan di Yayasan Rumah Impian Indonesia yaitu dengan melakukan pendekatan kakak-adik dan Sahabat. Artinya, dalam pendekatan ini pengasuh di asrama Hope Shelter Yayasan Rumah Impian bersikap bahwa anak-anak sudah dianggap menjadi adik, sahabat maupun keluarga mereka dan sebagai tempat curhat untuk mereka. Kedua, pembinaan yang dilakukan di Yayasan Rumah Impian antara lain: pembinaan keterampilan skill, dan program pendidikan. Ketiga, dengan adanya pembinaan mantan anak jalanan yang dilakukan oleh Yayasan Rumah Impian ini sudah banyak mengalami perubahan yang terjadi pada kepribadian mereka. Perubahan ini dapat dilihat dari mereka yang sudah mempunyai impian dan tujuan hidup, mulai sopan santun terhadap masyarakat sekitar, hidup bersih, rapi, mudah dinasehati, dan mereka sudah tidak ingin kembali ke jalanan. Yayasan Rumah Impian dalam melakukan pembinaan ini banyak kendala yang dirasakan oleh pengasuh Hope Shelter Rumah Impian, seperti, ngeyel, memberontak tidak mau tinggal di Hope Shelter, dan keterbatasan dana. Adapun dampak dari pembinaan terhadap mantan anak jalanan disini, memberikan dampak positif dan tantangan dari pembinaan. Dampak positif tersebut yaitu anak-anak banyak meninggalkan jalanan. Tantangan dari pembinaan tersebut yaitu orang tua mereka menolak program pendampingan Yayasan Rumah Impian