POLA INTERAKSI GURU DAN MURID PADA KISAH-KISAH DALAM AL-QUR’AN: KAJIAN TEMATIK

Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan. Seiring berkembangnya zaman terjadi berbagai perubahan dalam praktiknya, sehingga tidak jarang terjadi kurangnya interaksi dan komunikasi antara guru dan murid. Kisah dalam Al-Qur’an menjadi salah satu tema pokok Al-Qur’an yang selalu menarik untuk dikaji di kalangan sarjana studi Al-Qur’an dan tafsir. Dalam setiap kisah memuat nilai-nilai kehidupan yang dominan serta dapat diaplikasikan pada konteks pendidikan Islam terkini. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha menggali bagaimana dan sejauhmana kisah-kisah dalam Penelitian ini secara spesifik menggali karakteristik dari pola komunikasi dan interaksi antar guru dan murid yang terbentuk dari kisah Al-Qur’an menggunakan kajian tematik. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dalam bentuk kajian pustaka (literary discourse). Penelitian ini ditulis dengan menentukan tema terlebih dahulu kemudian membagi karakteristik guru serta pola interaksi secara umum, sehingga dapat mengakumulasi kisah-kisah dalam Al-Qur’an yang memuat tentang interaksi guru dan murid. Masih ada banyak lagi kemungkingan kisah-kisah dengan pola yang berbeda yang terdapat dalam Al-Qur’an. Selanjutnya dari pemetaan konsep pola interaksi dan karakteristik guru yang telah di sebutkan muncul beberapa faktor yang menjadi nilai dalam suatu interaksi guru dan murid, sehingga memunculkan prinsip-prinsip yang dibutuhkan dalam berkomunikasi serta kontekstualisasi dalam interaksi guru dan murid melalui kisah-kisah yang telah dibahas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga model interaksi antar guru dan murid dari kisah-kisah dalam Al-Qur’an antara lain; Pertama, interaksi satu arah (monolog) yaitu guru sebagai satu-satunya sumber dalam suatu lingkaran pembelajaran; Kedua, interaksi dua arah (dialog) di mana terdapat hubungan timbal balik antara guru dan murid sehingga membentuk sistem pembelajaran yang aktif; Ketiga, pola interaksi multi-arah, di mana murid berperan sebagai komponen aktif dalam pembelajaran. Selain itu, kontekstualisasi pola interaksi guru dan murid dari kisah Al-Qur’an perlu memperhatikan nilai-nilai pendidikan sebagai acuan seseorang dalam bertindak, menyelaraskan metode pengajaran sesuai kondisi dan tujuan pendidikan, serta mencermati etika berinteraksi dan berkomunikasi