ANAK JALANAN DI MASA PANDEMI COVID-19: STUDI KASUS PENDEKATAN PEMBERDAYAAN OLEH YAYASAN RUMAH IMPIAN

Dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19, pemerintah melakukan kebijakan social distancing hingga PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Sementara itu, di daerah-daerah DIY melakukan kebijakan lockdown local. Dari kebijakan tersebut sangat berdampak bagi berbagai sector tidak terkecuali kehidupan masyarakat marginal salah satunya keluarga lapak rosok. Kemudian muncul fenomena semakin meluasnya pemulung membawa anaknya turun ke jalanan. Kegiatan ini semata anak diperalat oleh orang tua mereka untuk mendapatkan iba masyarakat demi memenuhi kebutuhan hidup. Adapun LSM yang menangani anak jalanan salah satunya ialah Yayasan Rumah Impian. Oleh karena itu, peneliti sangat tertarik untuk meneliti apa saja kondisi yang dialami Anak Jalanan Kampung Pemulung di Kledokan serta bagaimana penanganannya oleh Yayasan Rumah Impian. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana situasi dan kondisi yang dialami anak jalanan Kampung Pemulung di Kledokan pada masa pandemi Covid-19 dan menjelaskan penanganan anak jalanan di Kampung Pemulung di Kledokan pada masa Covid-19 oleh Yayasan Rumah Impian. Adapun penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologis dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi pemeranserta sebagai pengamat, dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini diantaranya pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kondisi Anak Jalanan Kampung Pemulung di Kledokan semakin rentan di masa pandemi covid-19. Kondisi yang dialami diantaranya: Ekspoitasi semakin meningkat, Pola pengasuhan dan lingkungan yang tidak baik, Rentan terpapar virus Covid-19, Pendidikan semakin terabaikan, Kehidupan semakin termaginalkan. Adapun penanganan yang dilakukan oleh Yayasan Rumah Impian melalui pendekatan pemberdayaan oleh soeharto yaitu 5P. Penanganan tersebut yaitu pertama Charity berupa sembako dan fasilitas penunjang protokol kesehatan, Advokasi, Literasi Covid-19 dan literasi PHBS melalui Ngimpen Class, Pendampingan belajar, dan parents empowermen