PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO SENAM SI BUYUNG BERBASIS BUDAYA LOKAL UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI

Motorik kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang menggunakan otot-otot besar, sebagian besar atau seluruh anggota tubuh. Perkembangan motorik kasar pada anak usia dini penting untuk diperhatikan. Hal ini disebabkan karena motorik kasar merupakan koordinasi antara gerak visual (pandangan mata) dan motorik (gerak tangan, gerakan jari tangan atau kaki) secara serempak pada tujuan. Pada sisi lain, budaya lokal juga sangat penting untuk ditanamkan sejak dini. Pengembangan budaya secara terus menerus mendukung keberlangsungan kehidupan budaya yang berpengaruh dan berkarakter, identitas, dan integritas bangsa Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, peneliti melakukan penelitian pengembangan media pembelajaran senam si buyung Berbasis Budaya Lokal Untuk Meningkatkan Motorik Kasar Anak Usia Dini. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan (Research & Development) dengan model pengembangan ADDIE (Analyst, Design, Development, Implementattion, and Evaluation). Produk pengembangan divalidasi oleh expert judgment yakni satu dosen ahli materi, satu ahli media, dan lima peer reviewer. Kualitas produk dinilai berdasarkan implementasi pada lima belas pendidik PAUD/TK dan dua belas peserta didik anak usia dini. Produk yang telah dikembangkan merupakan video dalam bentuk softfile yang dapat diakses melalui chanel youtube PIAUD Uin Sunan Kalijaga, berisi gerakan senam pemanasan-inti-pendinginan yang disusun berdasarkan materi motorik kasar untuk anak usia dini. Hasil validasi oleh expert judgment menyatakan bahawa modul layak digunakan dengan persentase keidealan berdasarkan ahli materi 92.03 %, persentase keidealan 100 % berdasarkan ahli media, dan persentase keidealan 90.18 % berdasarkan peer reviewer. Hasil implementasi produk mendapatkan penilaian kualitas produk berdasarkan tinjauan lima belas user memperoleh persentase keidealannya 88.52 % dengan kategori Sangat Baik. Hasil respon dua belas peserta didik terhadap produk sangat positif dengan persentase keidealannya 80 %