PENYELENGGARAAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA SERENTAK TAHUN 2020 DI INDONESIA PADA MASA PANDEMI COVID 19 PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

Pada tahun 2020 yang lalu pelaksanaan pemilihan kepala daerah melalui Undang-Undang No. 6 Tahun 2020 tentang penetapan Perppu No. 2 Tahun 2020 tentang penyelenggaraan pilkada tahun 2020 secara serentak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pemilihan kepala daerah di Indonesia tahun 2020 dilaksanakan di tengah wabah covid 19. Keputusan pemerintah ini tentu menuai pro dan kontra dikalangan masyarakat luas, namun Indonesia menjadi salah satu negara yang tetap melaksanakan pilkada tersebut. Tercatat pada penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2020 ada 270 daerah, dengan rincian: 9 Provinsi, 37 Kota dan 224 Kabupaten. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), dengan pendekatan yuridis normatif dan analitik. Sedangkan sifat dalam penelitian ini menggunakan deskriptif-analitik yaitu mengelola dan mendeskripsikan data yang diperoleh secara sistematis. Analisis data menggunakan literatur-literatur atau data mengenai proses pemilihan kepala daerah di tengah pandemi covid 19. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer (UU No. 6 Tahun 2020) dan data sekunder terdiri dari buku yang berkaitan dengan proses pemilihan kepala daerah dan maslahah mursalah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keputusan pemerintah dalam penyelenggaraan pilkada tahun 2020 secara serentak di tengah wabah pandemi covid 19 banyak menuai pro kontra dan memiliki dampak positif maupun negatif. Sesuai apa yang ada didalam teori maslahah mursalah, pemerintah harus membuat kebijakan yang menimbulkan dampak positif atau kemaslahatan yang lebih banyak kepada masyarakat, dengan menghindari kemudharatan atau keburukan yang lebih besa