ALQISSAH AL-QASIRAH ‘ASY-SYAHID LI TAUFIQ AL-HAKIM (DIRASAH TAHLILIYYAH IJTIMA’IYYAH NABAWIYYAH LI KUNTOWIJOYO)

Keberagaman karya sastra merupakan bentuk perkembangan dalam dunia sastra. Saat ini dunia sastra semakin kompleks karena karya-karya tersebut tidak hanya sebagai karya seni namun juga sebagai objek kajian dalam studi ilmiah sastra. Sehingga karya sastra dan studi sastra keduanya berkembang berdampingan. Dalam studi sastra kemunculan rumusan-rumusan masalah merupakan awal perkembangannya. Di sini peneliti berkeinginan untuk ikut serta mengembangkan studi sastra dengan mengaplikasikan teori sastra profetik Kuntowijoyo dalam cerpen “asy-Syahi>d” karya Taufi>q al-H{aki>m. Tujuan penelitian ini adalah (1) peneliti mendeskripsikan realitas etika sastra profetik menurut Kuntowijoyo (2) Mengethui pesan proofetik dalam cerpen “asy-Syahi>d” karya Taufi>q al-H{aki>m. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, realitas profetik pada aspek humanisasi tampak pada tanggapan setiap tokoh agama dan malaikat Jibril kepada Iblis atas segala masalah yang Iblis sampaikan. Adapaun tidakan dehumanisasi dilakukan oleh tokoh agama Israil. Kedua, realitas profetik pada aspek liberasi yang berkaitan dengan pencegahan, pemusnahan, bahkan pengusiran kejahatan. Bahwa aspek ini tampak pada alasam para tokoh agama dan malaikat Jibril saat menolak permintaan Iblis untuk bertaubat. Alasan-alasan tersebut diberikan hanya untuk mejaga kebaikan umat manusia dan mencegah bencana di dunia. Ketiga, realitas profetik pada aspek transendensi berkaitan dengan kesadaran ketuhanan. Bahwa peneliti menemukan aspek ini dalam setiap tindakan iblis untuk mendapat izin bertaubat dari tokoh tokoh agama dan malaikat Jibril