EVALUASI PROGRAM MENGHAFAL Al-QUR’AN DI RUMAH PINTAR PIJOENGAN PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA

Latar Belakang penelitian ini berawal dari fenomena pembelajaran daring atau SFH (Study From Home) dikarena pandemi Covid 19. Hal ini berdampak pada waktu keseharian anak, dimana sebelumnya muncul kebijakan Full Day School yang mengakibatkan waktu anak banyak digunakan untuk kegiatan di sekolah saat ini justru sebaliknya. Waktu luang anak menjadi lebih banyak sehingga biasa digunakan untuk bermain bersama teman-temannya maupun bermain gadget. Sehingga perlu adanya kegiatan positif yang tetap bisa mengisi waktu luang anak dan meminimalisir permasalahan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program menghafal Al-Qur’an Rumah Pintar Pijoengan dan evaluasi program menghafal Al-Qur’an menggunakan model evaluasi CIPP. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif yang dilaksanakan di Rumah Pintar Pijoengan Piyungan Bantul Yogyakarta. Subyek dari penelitian ini adalah Ketua Pengelola Rumah Pintar Pijoengan, pengelola Rumah Pintar Pijoengan dan wali siswa program menghafal Al-Qur’an. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan triagulasi sumber dan teknik. Teknik analisa data dilakukan dengan transcript, coding, grouping serta comparing dan contrasting. Hasil penelitian menunjukkan (1) untuk mengetahui pelaksanaan program menghafal Al-Qur’an di Rumah Pintar Pijoengan telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan komponen-komponen program. Akan tetapi terdapat perubahan waktu pelaksanaan program dalam upaya menghindari kerumunan (2) hasil dari model evaluasi CIPP yaitu evaluasi context (konteks) terkait tujuan program perlu dikaji ulang terkait visi misi agar program lebih terarah dan terstruktur. Evaluasi input (masukan) yang terkait adalah guru, siswa dan sarana prasarana sudah sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Hanya saja perlu adanya kegiatan yang berunsur pengembangan potensi pada guru atau tentor agar semakin baik lagi kedepannya. Serta ketentuan target hafalan pada tingkat usia maupun jenjang pendidikan untuk memudahkan dalam proses evaluasi output. Evaluasi process (proses) yaitu dalam pelaksanaan program sudah berjalan dengan baik, meskipun masih adanya kendala yaitu kurangnya tenaga pengajar atau tentor untuk lebih memaksimalkan program. Selanjutnya evaluasi product (produk) terkait capaian atau hasil program yang sudah dirasakan selain menambah hafalan pada anak juga mengubah kebiasaan dan sifat anak menjadi lebih baik lagi melalui sikap kemandirian, rasa tanggung jawab dan juga manajemen waktu sejak dini. Temuan dari pelaksanaan program menghafal adalah belum adanya kategori tingkat keberhasilan penyelenggaraan program yang dapat digunakan sebagai masukan dalam mengembangkan program