PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DALAM PENINGKATAN PELAYANAN JAMAAH DI MASJID JENDRAL SUDIRMAN DEMANGAN BARU YOGYAKARTA

Masjid sebagai tempat untuk melakukan pembinaan umat Islam. Pembinaan tersebut meliputi pembinaan ukhuwah, masalah umat dan pengembangan masyarakat. Masjid pada umumnya berfungsi sebagai tempat peribadahan dan akan tetapi dapat berubah menjadi sebuah lembaga organisasi. Organisasi yang baik adalah yang mempunyai manajemen atau tujuan yang jelas yang disepakati oleh staf jajaran pengurus di sebuah lembaga organisasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang penerapan fungsi manajemen dalam peningkatan pelayanan jamaah pada Masjid Jendral Sudirman Demangan Baru Yogyakarta yaitu meliputi; perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang diterapkan pada Masjid Jendral Sudirman Tahun 2020-2021. Metode penelitian yang dilakukan adalah kualitatif, metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian keabsahan data menggunakan triangulasi teknik pengumpulan data. Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa penerapan fungsi manajemen dalam peningkatan pelayanan jamaah di Masjid Jendral Sudirman Demangan Baru Yogyakarta. Secara umum kepengurusan takmir masjid sudah melaksanakan ke empat fungsi manajemen tersebut dengan baik yaitu meliputi; perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Dalam fungsi pelaksanaan terdiri dari empat bagian yang berpengaruh yaitu pemberian motivasi, pemberian motivasi dengan cara selalu memberikan inovasi dalam setiap kegiatan-kegiatan, bagian yang kedua adalah bimbingan, bimbingan yang dilakukan pengurus takmir dengan cara mengadakan rapat harian yaitu seminggu sekali dan sebulan sekali dengan seperti itu para pengurus mendapatkan gambaran kedepannya, bagian yang ketiga adalah komunikasi, komunikasi yang dilakukan pengurus takmir dengan cara berkumpul bersama pengurus yaitu rapat, bagian yang keempat adalah kepemimpinan, kepemimpinan yang dilakukan pengurus takmir dengan cara memberikan keluasaan kepada setiap anggotanya untuk beraktifitas di luar masjid supaya berkembang. Selanjutnya fungsi pengawasan terdiri dari dua unsur yaitu pengawasan dari masyarakat sekitar dan yayasan, kemudian system pengawasan yang dilakukan pengurus takmir yaitu bersifat kekeluargaan dalam artian tidak penuh tekanan