TRANSMISI DAN TRANSFORMASI TAHFIZ AL-QUR’AN DAN HADIS DI PONDOK PESANTREN AL-AQOBAH 4 JOMBANG

Tah{fiz{ Al-Qur’an selama ini menjadi salah satu primadona di era sekarang, banyak orang berbondong-bondong menghafalkan Al-Qur’an. Akan tetapi beberapa orang akan merasa terbebani akan banyaknya rutinitas untuk bisa menghafal dan menjaga hafalan tersebut. Akan tetapi, ditengah menjamurnya program Tahfiz Al-Qur’an, Tahfiz Al-Hadis kurang mendapatkan perhatian. Selain itu, terkadang menghafalkan Al-Qur’an dan Hadis tentu menjadi tantangan tersendiri terutama dalam manajemen waktu. Beban yang dipikul akan terasa lebih berat apabila tidak dikelola dengan baik Disinilah Pondok Pesantren Al-Aqobah 4 menawarkan kegiatan unggulannya, yaitu Tahfiz Al-Qur’an dan Hadis. Karena selama ini geliat Tahfiz Al-Hadis masih kurang begitu riuh. Adanya rutinitas Tahfiz Al-Qur’an dan juga Hadis tentu akan menjadi tantangan tambahan tersendiri oleh santri yang menjalaninya. Hal ini dikarenakan padatnya kegiatan santri ketika di pesantren maupun di sekolah. Oleh karena itu, untuk meringankan beban santri dalam proses hafalan. Pondok Pesantren Al-Aqobah 4 yang terletak di Desa Kwaron Kabupaten Jombang ini memiliki manajemen transmisi dan transformasi keilmuannya sendiri untuk Tahfiz Al-Qur’an dan Hadis, tentunya proses tersebut memiliki ekspektasi dan realita nya masing-masing yang peneliti namakan sebagai model of dan model for. Tujuan penelitian ini untuk mencari tahu model tersebut dan prosesi hingga dampak dari transmisi dan transformasi keilmuan tersebut. Sampel penelitian ini diambil dari hasil wawancara dengan berbagai narasumber internal pondok seperti keluarga ndalem dan pengurus hingga pengumpulan kuisioner dari santri secara online melalui google form. Hingga akhirnya peneliti dapat menemukan bahwa transmisi dan transformasi keilmuan yang diterapkan oleh Pondok Pesantren Al-Aqobah 4 ini sangat membantu dalam proses menghafal dan santri yang menghafalkan tersebut merasa berkurang bebannya