ASBAB AL-NUZUL DALAM KITAB DARJU AL-DURAR FI TAFSIR AL-AYI WA AL-SUWAR KARYA ABDUL QAHIR AL-JURJANI (Studi atas Surah Ali ‘Imran)

Asbab al-nuzul merupakan salah satu cabang ilmu Al-Qur’an yang sangat penting dipelajari. Ilmu ini membantu para mufassir dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an. Salah satu bentuk perwujudan dari urgensi Asbab al-nuzul adalah eksistensi karya-karya yang khusus membahas Asbab al-nuzul di antaranya yaitu al-Qisas wa al-Asalib al-lati Nazala min Ajliha al-Qur’an, Asbab al-Nuzul, dan kitab-kitab lainnya. Selain ditulis dalam satu bab dan kitab khusus, riwayat-riwayat Asbab al-nuzul juga ditulis dan digunakan oleh para mufassir dalam kitab tafsinya. Adapun salah satu contohnya yaitu kitab tafsir Darju al-Durar fi Tafsir al-Ayi wa al-Suwar Karya Abdul Qahir al-Jurjani. Dalam kitab tafsir tersebut, ditemukan 37 uraian Asbab al-nuzul dalam surah Ali ‘Imran. Salah satu contohnya yaitu Q.S. 3 : 186, uraian asba>b al-nuzu>l digunakan oleh al-Jurja>ni> untuk menjelaskan ayat sekaligus mengidentifikasi pelaku (kepada siapa ayat itu diturunkan) dimana ayat ini diturunkan kepada Nabi dan Abu Bakar. Melihat dari penggunaan asba>b al-nuzu>l ini, peneliti tertarik untuk menggali lebih jauh mengenai penggunaan dan fungsi asba>b al-nuzu>l dalam kitab tafsir Darju al-Durar fi> Tafsi>r al-Ahir al-Jurja>ni> ini. Penelitian ini difokuskan kepada asba>b al-nuzu>l yang ada pada surah An. Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan riwayat-riwayat asba>b al-nuzu>l lalu menganalisisnya dengan menggunakan metode deskriptif-analitis untuk melihat penggunaan asba>b al-nuzu>l tersebut. Penelitian ini dibagi ke dalam beberapa analisis, yaitu berdasarkan tema, redaksi riwayat, ta’addud al-riwa>yah, fungsi, dan analisis terhadap hal-hal yang telah dilakukan. Penelitian ini menggunakan teori fungsi asba>b al-nuzu>l az-Zarqa>ni>. pemilihan teori ini didasarkan kepada uraian tentang fungsi asba>b al-nuzu>l yang lebih rinci daripada teori-teori lain. Dari analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa terdapat satu fungsi asba>b al-nuzu>l berdasarkan teori fungsi asba>b al-nuzu>l az-Zarqa>ni> yaitu fungsi mengidentifikasi pelaku (kepada siapa suatu ayat diturunkan). Selain itu, di luar dari teori fungsi az-Zarqa>ni>, peneliti menemukan sebuah pengembangan fungsi asba>b al-nuzu>l dalam Q.S. 3: 23 dimana asba>b al-nuzu>l yang pada awalnya digunakan untuk menjelaskan makna suatu lafaz dalam Al-Qur’an yakni lebih tepatnya pada ayat ini lafaz كتاب الله yang kemudian asba>b al-nuzu>l ayat ini digunakan sebagai ‘a>dah al-tarji>h salah satu dari dua penafsiran yang kontradiktif. Mufassir mencantumkan dua penafsiran mengenai lafaz كتاب الله , pertama lafaz tersebut tertuju kepada kitab Taurat. Kedua, lafaz tersebut tertuju kepada Al-Qur’an. penafsiran ini berlawanan dan tidak diketahui mana yang lebih unggul dan benar. Oleh karena itu, al-Jurja>ni> mencantumkan asba>b al-nuzu>l ayat ini yang mengunggulkan penafsiran pertama yaitu Taurat. Asba>b al-nuzu>l ayat ini berkenaan dengan dua orang Yahudi yang mengabaikan perkataan Nabi untuk mentadabburi Taurat demi mengetahui kebenaran mengenai Ibrahim As. Pengembangan fungsi ini kiranya merupakan suatu hal yang baru dari kajian terdahulu