PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN BUDAYA LITERASI MASYARAKAT (STUDI KASUS DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN BEKASI)

Penelitian ini bermula dari ketertarikan penulis untuk mengkaji tentang pengelolaan perpustakaan dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat. Di sisi lain, banyak penelitian yang hanya mengungkapkan peran dan upaya perpustakaan dalam meningkatkan budaya literasi. Namun aspek pengelolaan perpustakaanya justru dilupakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana sistem pengelolaan yang dilakukan perpustakaan, upaya perpustakaan dalam meningkatkan budaya literasi, serta hasil peningkatan budaya literasi dengan adanya pengelolaan di perpustakaan. Penelitian ini dilakukan di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bekasi yang merupakan tempat representatif untuk melakukan penelitian ini. Hal ini dikarenakan Dinas tersebut memiliki dua layanan perpustakaan yang berbeda, serta terpisah dari gedung yang merupakan tempat administrasi sekaligus perpustakaan khususnya. Layanan yang disediakan pun cukup bervariasi mulai dari layanan sirkulasi, layanan anak, di luar jam kerja, layanan perpustakaan keliling, layanan pembuatan kartu anggota, layanan kunjungan perpustakaan, serta perpustakaan digital. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan Teori Miles dan Huberman dengan cara mereduksi data, menyajikan data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah pegawai perpustakaan dan pemustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa; 1) Sistem pengelolaan di perpustakaan yang dinaungi oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bekasi diorientasikan untuk meningkatkan budaya literasi masyarakat dengan menggunakan analisis fungsi – fungsi manajemen; 2) Upaya perpustakaan dalam meningkatkan budaya literasi yakni, promosi secara digital maupun konvensional, kegiatan bedah buku, pengembangan minat baca anak usia dini, anak bekasi membaca, pameran buku, pemilihan duta baca, penghargaan untuk pengunjung teraktif di perpustakaan digital, dan program inklusi sosial yang bertujuan menyejahterakan masyarakat. Lalu upaya lainnya adalah kerja sama, yaitu dengan berbagai perusahaan, komunitas, GPMB, Dinas Provinsi berupa pengadaan kotak literasi cerdas, yang kemudian direplika menjadi Gemmpita; 3) Hasil peningkatan budaya literasi dengan adanya pengelolaan di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bekasi meningkat, hal ini bisa dilihat dari tingginya antusiasme masyarakat terhadap perpustakaan