TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRILAKU KONSUMEN DALAM PRATEK JUAL BELI BUKU BAJAKAN (STUDI KASUS DI KIOS BUKU TAMAN PINTAR YOGYAKARTA)

Jual beli buku bajakan adalah usaha transaksi tukar menukar barang dari penjual ke pembeli dengan objek buku yang telah dilarang untuk diperjual-belikan karena masih mengandung hak milik orang lain yang mana dalam bahasa hukum positif disebut barang hasil bajakan. Sebagaimana yang telah diatur dalam UU No.28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Dalam Prateknya prilaku pembeli atau konsumen yang dilatarbelakangi dengan kesulitan mencari buku asli serta kebutuhan dan keterbatasan ekonomi Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang dilakukan kepada pembeli di Kios Buku Taman Pintar Yogyakarta. Sifat dari penelitian ini adalah deskriptif yaitu peneliti berusaha mengambarkan kondisi sebenarnya yang terjadi di lapangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan hukum Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan Hadis, serta menggunakan kaidah hukum dan tiga tingkatan maslahat maqhoshid Syariah yang sesuai dengan masalah tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada pihak-pihak yang bersangkutan maupun pihak-pihak yang mengetahui terkait dengan masalah tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa Prilaku konsumen dalam pratek jual beli buku bajakan di Kios Buku Taman Pintar Yogyakarta, dari segi praktek jual beli yang berdasar pada rukun dan syarat jual beli menurut hukum dalam hal ini syarat barang yang diperjualbelikan belum terpenuhi karena masih mengandung hak milik orang lain, sedangkan dari prilaku konsumen terdapat dua yang melatarbelakangi yang pertama karena kebutuhan akan buku untuk memenuhi pengetahuan dan keterbatasan dalam mencari buku asli serta apabila tidak mendapatkan buku tersebut mnyebabkan kesulitan dalam proses belajar hal ini dapat dimasukan dalam tingkatan kemaslahatan Hajiyat, sedangkan konsumen atau pembeli yang dilatarbelakangi keterbatsan ekonomi dan kebutuhan buku dalam hal ini belum dapat mencakup lima unsur pokok dalam ndaruriya Maka dapat disimpulkan pada prilaku konsumen yang pertama adalah adanya keringanan hukum, sebagaimana metode Fath Adz-Dzariah dengan dibukanya sarana atau wasilah dari hukum asalnya adalah Haram diringankan menjadi Mubah tentu sifat status hukum ini tidak tetap dan dapat berubah sesuai keadaan, sedangkan prilaku konsumen yang kedua menempati hukum Makruh dan tentu hukumnya Haram bagi pembeli atau konsumen yang kecukupan ekonomi dan hanya ingin membeli buku dengan harga murah