ANALISIS KADAR NaOH TERHADAP KUALITAS SABUN PADAT DARI BUAH LABU KUNING SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA

Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan mampu mengimplementasikan keilmuannya dilingkungan masyarakat. Pendidik juga dituntut dapat menerapkan pembelajaran kimia yang bersifat kontekstual dalam kontruksi pengetahuan. Untuk itu dibutuhkannya sumber belajar yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang dapat membantu siswa dalam pembelajaran. Sabun salah satu contoh bahan kebutuhan sehari-hari yang berkaitan erat dengan materi ilmu kimia. Peneliti melakukan penelitian analisis kadar NaOH terhadap kualitas sabun padat dari buah labu kuning sebagai sumber belajar siswa yang bertujuan untuk mengetahui kadar NaOH yang sesuai sehingga dapat menghasilkan sabun dengan kualitas baik dan untuk mengetahui materi yang berkaitan dengan proses pembuatan sabun berdasarkan kurikulum 2013. Penelitian ini dilakukan dengan dua metode. Pertama, Kajian analisis kadar NaOH terhadap kualitas sabun padat dari buah labu kuning, yang dilakukan dengan metode percobaan dan analisis deskriptif. Kedua, analisis kurikulum dan distribusi materi pembelajaran kimia sekolah dan analisis pembuatan sabun padat dari buah labu kuning sebagai sumber belajar siswa dilakukan dengan metode studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian, proses pembuatan sabun yang menghasilkan sabun dengan kualitas baik setelah dilakukan uji organoleptik, uji pH, dan uji busa adalah sabun dengan kadar NaOH 10%. Berdasarkan analisis kurikulum 2013 dan distribusi materi pembelajaran kimia sekolah serta analisis pembuatan sabun padat dari buah labu kuning sebagai sumber belajar siswa, materi pembelajaran kimia yang sesuai dengan pembuatan sabun tersusun secara runtut dan bersifat kontruksi sehingga memudahkan siswa dalam memahami dan mengingat pembelajaran sebelum ataupun sesudahnya