IMPLEMENTASI PROGRAM LIVING QUR’AN UNTUK MENANAMKAN KARAKTER ANAK USIA DINI DI KB RIYADUS SALIHIN MOYUDAN SLEMAN

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena pentingnya membentuk karakter anak sesuai ajaran Al-Qur’an yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. KB Riyadus Salihin adalah salah satu KB yang berbasis islam dan mengunggulkan pembelajaran keagamaan. Salah satu keunggulanya dengan adanya program living Qur’an yang sudah ditekankan kepada anak sejak dini. Fokus penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah: (1) Bagaimana cara guru mengimplementasikan program living Qur’an untuk menanamkan karakter anak di KB Riyadus Salihin. (2) Apa faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi program living Qur’an di KB Riyadus Salihin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara guru mengimplementasikan program living Qur’an untuk menanamkan karakter anak dan untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung guru dalam implementasi program living Qur’an di KB Riyadus Salihin Moyudan Sleman Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, penelitian ini dilakukan di KB Riyadus Salihin Moyudan Sleman. Pengumpulan data diambil dengan observasi melalui sosial media, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan, sedangkan untuk uji keabsahan data dengan menggunakan triagulasi teknik dan triagulasi sumber. Hasil penelitian yaitu: (1) Implementasi program living Qur’an untuk menanamkan karakter anak usia dini. KB Riyadus Salihin dalam penerapan program living Qur’an dilakukan dengan membaca ayat dan artinya, melalui metode yang menarik seperti: permainan, sosiodrama dan pembiasaan. (2) faktor pendukung guru dalam menerapkan program living Qur’an meliputi: kreativitas guru, kerjasama guru dan orang tua, sarana dan prasarana yang menunjang, alat peraga, pemberian tugas, dan pemberian motivasi. Adapun Faktor penghambat guru dalam menerapkan program living Qur’an meliputi: tidak semua orang tua dapat mendampingi anak belajar secara maksimal, sulitnya mengoperasikan teknologi untuk menghasilkan media yang menarik, guru kurang inovatif, kurang maksimal dalam membangkitkan minat dan tuntutan administrasi yang banyak