PENGARUH ADAPTASI LINGKUNGAN SOSIAL DAN PENGALAMAN MENDAPATKAN HUKUMAN TERHADAP KEPATUHAN SANTRI PUTRI PADA ATURAN PONDOK PESANTREN AL MUNAWWIR KOMPLEK NURUSSALAM KRAPYAK YOGYAKARTA

Kepatuhan santri pada aturan pesantren merupakan suatu hal yang sangat penting dimiliki, bersikap patuh pada aturan pesantren sangat penting dilakukan agar segala tujuan dan kegiatan dapat terlaksana dengan baik. Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek Nurussalam Putri merupakan komplek yang memiliki peraturan yang cukup ketat, sehingga santri putri dituntut memiliki sikap patuh pada yang baik dalam menjalankan ketentuan pesantren terutama pada bidang keamanan dan ibadah. Namun pada kenyataannya masih terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh santri putri. Oleh karena itu pesantren menetapkan hukuman guna mencegah pelanggaran dan memberikan efek jera terhadap santri putri yang melakukan pelanggaran. Faktor adaptasi lingkungan sosial melalui teman bergaul sebagai tempat bersosialisasi juga memiliki peran terhadap kepatuhan pada aturan pesantren yang dimiliki santri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif pengaruh adaptasi lingkungan sosial dan pengalaman mendapatkan hukuman pada kepatuhan santri putri Komplek Nurussalam dalam menaati peraturan bidang keamanan dan bidang ibadah. Teori yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisa penelitian ini adalah teori behaviorisme yang disampaikan oleh George Ritzer. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif survei. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dokumentasi. Kuesioner disebarkan melalui pesan Whatsapp dalam bentuk google form. Dokumentasi dalam penelitian ini bersumber langsung dari pesantren berupa dokumen sejarah pesantren, peraturan dan segala ketentuan yang terdapat di Komplek Nurussalam. Metode analisis yang digunakan yakni uji regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 24 for windows. Dari hasil penelitian ini di dapatkan hasil bahwa: hipotesis yang menyatakan bahwa adaptasi lingkungan sosial memiliki pengaruh pada sikap patuh santri putri dalam mematuhi ketentuan pesantren bidang keamanan dan ibadah diperoleh nilai signifikansi 0,000 (< 0,05) yang artinya hipotesis tersebut di terima dan memiliki pengaruh sebesar 17,6%; pada hipotesis indikator respon dalam variabel pengalaman mendapatkan hukuman memiliki pengaruh pada sikap patuh santri putri dalam mematuhi ketentuan pesantren bidang keamanan dan ibadah memperoleh nilai signifikansi 0,000 (< 0,05) yang artinya hipotesis dapat di terima dan memiliki pengaruh sebesar 38,4%; pada hipotesis indikator dampak dalam variabel pengalaman mendapatkan hukuman memiliki pengaruh pada sikap patuh santri putri dalam mematuhi ketentuan pesantren bidang keamanan dan ibadah di peroleh nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05) yang artinya hipotesis dapat di terima dan memiliki pengaruh sebesar 59,4%; hipotesis adaptasi lingkungan sosial dan pengalaman mendapatkan hukuman memiliki pengaruh pada sikap patuh santri putri pada aturan pesantren bidang keamanan dan ibadah memperoleh nilai signifikansi 0,156 pada variabel adaptasi lingkungan sosial dan 0,000 pada variabel pengalaman mendapatkan hukuman, artinya hipotesis tersebut di tolak. Bahwa jika di uji secara simultan hanya variabel pengalaman mendapatkan hukuman yang memiliki pengaruh berarti pada sikap patuh santri putri dalam menaati ketentuan pesantren bidang keamanan dan bidang ibadah. Sedangkan variabel adaptasi lingkungan sosial tidak begitu memiliki pengaruh pada sikap patuh santri putri dalam menaati ketentuan pesantren bidang keamanan dan bidang ibada