STRATEGI PENGELOLAAN TBM DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT: STUDI KASUS TAMAN BACA CAKRUK PINTAR DI SLEMAN DAN PUSTAKA DESA WUKIRASRI DI IMOGIRI BANTUL

Budaya membaca di Indonesia cenderung masih rendah dan memperihatinkan. Hal ini dibuktikan berdasarkan laporan PISA pada bulan Desember 2019, yaitu Indonesia berada di peringkat 72 dari 77 negara. Banyak organisasi yang berbasis community development yang tersebar di Indonesia, salah satunya ialah Taman baca. Dalam mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM), strategi pengelolaan merupakan suatu hal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan strategi pengelolaan menjadi salah satu cara untuk mencapai tujuan berdirinya TBM. Dengan adanya strategi maka pengelolaan TBM akan menjadi lebih terorganisir dan terarah, baik dari segi layanan maupun pengembangan TBM. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi pengelolaan TBM serta mengetahui persamaan dan perbedaan TBM Cakruk pintar dan Pustaka Desa Wukirsari dalam meningkatkan minat baca masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan metode jenis deskriptif kualitatif. Obyek penelitian ini ialah masyarakat sekitar TBM dan pengelola TBM. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumen, dan uji keabsahan data. Adapun metode analisis yang dilakukan meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penelitian ini menggunakan teori contingency yang dikemukakan oleh Joan Woodward. Penelitian ini menunjukkan pentingnya pemanfaatan teknologi yang semakin berkembang, hubungan organisasi dengan masyarakat, serta struktur organisasi dalam menetapkan dan menjalankan strategi pengelolaan TBM. Visi dan misi TBM berhasil jika antara fungsi dan sistem organisasi bersifat saling melengkapi serta dapat meningkatkan minat baca dan memberdayakan masyrakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, ungkapan Joan Woodward tentang teori contingency berkesinambungan dengan data yang ada di lapangan. Hasil penelitian ini menjelaskan adanya perbedaan struktur organisai dimana TBM Pustaka Desa Wukirsari belum membentuk tim khusus sedangkan TBM Caktuk Pintar sudah. Hubungan masyarakat, dimana ada perbedaan penerimaan TBM di setiap masyarakat. Strategi pengelolaan, dimana setiap pengelola memiliki ide kreatif yang berbeda-beda sehingga strategi yang dilakukakan juga berbeda di setiap TBM. Serta perbedaan pemanfaatan teknologi, dimana TBM Pustaka Desa Wukirsari belum bisa memaksimalkan pemanfaatan teknologi yang semakin berkembang sedangkan TBM Cakruk Pintar sudah memaksimalkan pemanfaatan teknologi dengan baik. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan prinsip, pandangan, latar belakang pengelola serta lingkungan masyrakatnya. Penelitian ini juga merekomendasikan kepada masyarakat dan pengelola TBM untuk memperhatikan aspek-aspek berdasarkan temuan peneliti. Seperti pentingnya antusias masyarakat dan kreativitas pengelola dalam menjalankan strategi pengelola TBM