MEDIASI UNTUK MEMPERTAHANKAN PERKAWINAN DI PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA

Akhir-akhir ini tingkat perceraian marak terjadi pada pasangan suami istri, banyak faktor yang menjadi penyebab mereka bercerai. Beberapa faktor penyebab perceraian diantaranya disebabkan oleh ekonomi, pihak ketiga, dan kurangnya komunikasi. Dengan begitu penulis tertarik mengambil penelitian ini dengan judul mediasi untuk mempertahankan perkawinan di Pengadilan Agama Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan mediasi untuk mempertahankan perkawinan. Dalam proses mediasi dimana mediator menggunakan tahapan mediasi berdasarkan PERMA No 1 Tahun 2016 untuk membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan pasangan suami istri. Fokus penelitian ini ialah tahapan mediasi untuk mempertahankan perkawinan di Pengadilan Agama Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang merupakan jenis penelitian lapangan. Subjek dalam penelitian ini diantaranya tiga mediator Pengadilan Agama Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Adapun Teknik Analisa data yang digunakan reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini penulis dapat simpulkan bahwa mediasi yang dilaksanakan di Pengadilan Agama Yogyakarta ialah tahapan mediasi berdasarkan PERMA No 1 Tahun 2016 belum efektif disebabkan pelaksanaan mediasi belum sepenuhnya (secara maksimal) melakukan mediasi dan standar ukuran keberhasilan mediasi untuk mempertahankan perkawinan belum signifikan dikarenakan bergantung pada karakter dan jenis permasalahannya. Pasangan tetap memutuskan bercerai