MUNASABAH AYAT MENURUT QURAISH SHIHAB (Studi Atas Teori Dan Aplikasinya Terhadap Qs. Al-Mursalat)

Salah satu alat untuk memahami al-Qur`an adalah dengan mempelajari `Ulum al-Quran. Ilmu ini memiliki sejumlah cabang ilmu yang sangat banyak, seperti ilmu tadwin (pembukuan al-Quran), ilmu qira`at, (bacaan), ilmu asbabun nuzul (sebab-sebab turun), ilmu tafsir, munasabah dan masih banyak cabang ilmuilmu lain dalam `Ulum al-Qur`an. Penelitian ini akan membahas cabang `Ulum al-Qur`an mengenai korelasi atau yang disebut dengan munasabah. Adapun fokus kajian munasabah ini adalah teori munasabah yang digunakan dalam tafsir al- Misbah karya Quraish Shihab. Penelitian ini bersifat kajian pustaka (library risearch) yang dilakukan dengan cara dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dengan cara mencari serta menelaah data kualitatif yang sesuai dengan tema dari sumber primer dan sumber sekunder. Data primer yang digunakan adalah al-Qur’an, hadits, kitab-kitab tafsir, dan data-data yang lain yang ada kaitannya sebagai sumber sekunder. Adapun fokus penelitian ini adalah mengenai munasabah dalam surat al mursalat dalam al- Quran. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dalam pandangan beberapa ahli, munasabah dalam surat al-Mursalat ada beberapa jenis antara lain dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu munasabah ayat dan munasabah surat. Sebagai contoh surat al-Insan (surat sebelumnya) berisi tentang ancaman Allah kepada orangorang durhaka, sedangkan pada surat al-Mursalat berisi tentang sumpah Allah bahwa semua ancamannya pasti terjadi, yang kemudian disambunglah dengan surat an-Naba’ (surat setelahnya) yang berisi tentang keadaan penghuni neraka, sehingga dari ketiga surat ini saling menguatkan satu sama lain perihal kemaksiatan yang mendapat ancaman hingga dijatuhi hukuman. Dari contoh yang demikian itu termasuk bentuk munasabah antar surat. Adapun ayat-ayat yang ada di dalam surat al-Mursalat Quraish Shihab membaginya menjadi lima kelompok ayat. Dari kesemua kelompok ayat tersebut, di dalamnya mengandung kategori bentuk munasabah antar ayat dalam satu surat