PENENTUAN PARAMETER KOKOH MESIN HIGH PRESSURE DIE CASTING PADA PRODUKSI DOWNLIGHT NN511 DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI

Sebuah perusahaan dituntut memiliki produktivitas yang optimal terhadap kapasitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Sehingga produk yang didistribusikan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Salah satu perusahaan manufaktur yang berkembang untuk memberikan pelayanan terbaik untuk konsumennya adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Logam yang berlokasi di Yogyakarta. Seperti halnya perusahaan manufaktur, kegiatan produksi pada UPT Logam Yogyakarta tidak terlepas dari adanya pemborosan di dalam proses produksinya. Pemborosan yang memiliki nilai paling buruk di UPT Logam adalah defect. Menurut data cacat produksi pada bulan Desember-Februari cacat pada produksi downlight NN511 paling banyak terjadi pada proses casting yaitu uncut, warming up, coldshuts, bube, rib mengkerut, dan crack. Cacat yang terjadi pada proses casting sendiri adalah cacat yang disebabkan karena adanya kalibrasi parameter yang tidak sesuai dengan material yang ada. Pada penelitian ini diketahui faktor-faktor pengaturan mesin High Pressure Die Casting (HPDC) yang mempengaruhi parameter, diantaraya adalah suhu material, jarak antar fase, kecepatn piston fase kedua, kecepatan piston fase ketiga, dan tekanan piston. Penelitian ini menggunakan Metode Taguchi untuk mengetahui parameter yang robust terhadap perubahan yang terjadi. Sehingga dengan ditemukannya parameter yang kokoh terhadap perubahan dapat meminimalisir terjadinya cacat ketika proses awal produksi, ketika penambahan scrap ataupun ketika adanya pergantian material baru. Untuk mengetahui apakah penelitian yang dilakukan memberikan dampak, maka dilakukan simulasi komputer menggunakan software ProCast untuk mengetahu tingkat kerapatan volume produk. Berdasarkan Analisa yang dilakukan, didapatkan bahwa faktor parameter yang menghasilkan kalibrsi paling kokoh adalah ketika menggunakan setting parameter suhu material 660oC, tekanan 10 MPa, jarak antar fase 40 mm, kecepatan piston fase dua 0,237 m/s, dan kecepatan piston fase tiga 1,415 m/s