MANAJEMEN KONFLIK PEMERINTAH DESA PURBO PASCA PEMILIHAN KEPALA DESA PURBO KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BATANG JAWA TENGAH TAHUN 2019

Pemerintah Desa atau disebut juga Pemdes adalah lembaga pemerintah yang bertugas mengelola wilayah tingkat desa. Lembaga ini diatur melalui Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang pemerintahan desa yang diterbitkan untuk melaksanakan ketentuan pasal 216 ayat (1) Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. Dengan adanya pemerintahan, semua wilayah dan batas- batasnya dapat dikontrol dan diawasi serta dapat diatur dengan mudah. Pemilihan Kepala Desa merupakan suatu ketentuan yang ditetepakan oleh pemerintah dan hal tersebut merupakan suatu bentuk politik yang transparan. Akan tetapi dalam penyelenggaraan nya terdapat beberapa masalah dan persoalan sebagai gejala awal munculnya konflik pasca pemilihan kepala desa, yang diwarnai dengan kericuhan, kekerasan, yang dapat merusak keutuhan dan eksistensi warga desa. Pemerintah desa tentunya mempunyai peranan yang sangat besar dalam mengelola perangkat dan masyarakat desa. Salah satunya adalah mengelola konflik yang timbul antar perangkat dengan perangkat, masyarakat dengan perangkat, masyarakat dengan masyarakat. Adapun pentingnya mengelola konflik atau manajemen konflik ialah proses resolusi konflik dengan pengelolaan untuk menciptakan solusi menguntungkan dengan memanfaatkan konflik sebagai sumber inovasi dan perbaikan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menggambarkan manajemen konflik pemerintah desa purbo pasca pemilihan Kepala Desa Purbo Kecamatan Bawang Kabupaten Batang Jawa Tengah tahun 2019 dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan konflik pemilihan Kepala Desa Purbo Kecamatan Bawang Kabupaten Batang. Berdasrkan penelitian yang dilakukan bahwa cara yang digunakan pasca pemilihan Kepala Desa Purbo dalam manajemen konfliknya menggunakan cara gaya manajemen konflik memaksa, konfrontasi, kompromi dan menarik diri, dari hasil penelitian Manajemen Konflik Pemerintah Desa Purbo Pasca Pemilihan Kepala Desa Purbo Kecamatan Bawang Kabupaten Batang Jawa Tengah Tahun 2019. Dalam penyelesaiannya gaya memaksa yaitu dengan dengan menggunakan hak birokratif Kepala Desa, memaksa menyelesaikan konflik apabila konflik susah untuk diselesaikan dengan teguran. Selain itu, gaya manajemen yang digunakan yaitu konfrontasi dan komrpomi dimana Kepala desa melakukan pendekatan personal artinya bahwa dengan meakukan pendekatan personal kepala desa akan mengetahui cara penyelesaian konflik yang tepat dan juga pemerintah menawarkan cara penyelesaian yang terbaik dengan orang-orang yang berkonflik baik secara individu maupun kelompok hal tersebut dilakukan dengan cara pertemuan antara kedua belah pihak yang berkonflik dengan tokoh Desa dan masyarakat yang berwenang. Dengan demikian konflik dapat terselesaikan secara positif