ANALISIS STRATEGI PADA PEMASARAN PERUSAHAAN PENYELENGGARA IBADAH HAJI DAN UMROH MENGGUNAKAN METODE SWOT DAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (STUDI KASUS : PT. PENATA RIHLAH TOURS AND TRAVEL, JAKARTA)

Penelitian ini memiliki tujuan membantu perusahaan mengetahui posisi strategi perusahaan, dan mengetahui alternatif strategi yang dapat diambil perusahaan serta mengetahui strategi yang sesuai untuk diterapkan oleh perusahaan berdasarkan kondisi internal dan eksternal perusahaan. PT. Penata Rihlah Tours and Travel yang bergerak dalam bidang biro perjalanan ibadah umroh dan haji merupakan obyek pada penelitian ini. Dalam penelitian ini dilakukan observasi dan wawancara dengan jajaran direksi perusahaan sehingga didapatkan 14 faktor internal dan 10 faktor eksternal yang berpengaruh terhadap pemasaran perusahaan. Dilakukan tiga tahapan untuk melakukan perumusan strategi perusahaan yaitu tahap input, tahap penyesuaian, dan tahap pemilihan. Tahap input dilakukan dengan menggunakan Internal Factor Evaluation Matriks dan didapatkan nilai sebesar 2,9136 dan diketahui kekuatan utama perusahaan adalah menjamin keberangkatan jamaah dengan skor 0,3367 dengan kelemahan utama perusahaan adalah perubahan regulasi dari pemerintah dengan skor 0,1176. Untuk External Factor Evaluation didapatkan nilai sebesar 2,65165 dan diketahui peluang utama perusahaan adalah memiliki banyak jaringan pesantren dengan skor 0,4408 dengan ancaman utama adalah munculnya pandemi yang membuat perjalanan internasional dilarang dengan skor 0,16965. Tahap pencocokan menggunakan Matriks SWOT sehingga didapatkan strategi-strategi untuk memanfaatkan kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman bagi perusahaan. Selain Matriks SWOT, digunakan juga Internal-External Matrix sehingga didapatkan posisi perusahaan terletak pada kuadran V. Hasil dari analisis SWOT, dihasilkan 8 alternatif strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan. Berdasarkan dari matriks QSPM, strategi yang diprioritaskan untuk dilakukan oleh perusahaan yaitu mempertahankan harga dan meningkatkan kualitas pelayanan, serta menjaga komunikasi dengan kiyai maupun pengurus pesantren untuk meningkatkan loyalitas jaringan dan menjaring lebih banyak jamaah dengan skor TAS tertinggi yakni sebesar 5,4624