IMPLEMENTASI PROGRAM UNGGULAN EKSTRAKURIKULER MADRASAH DINIYAH DI MI MA’ARIF GIRILOYO II BANTUL YOGYAKARTA

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Implementasi Program Unggulan Ekstrakurikuler Madrasah Diniyah Di MI Ma’arif Giriloyo II Bantul Yogyakarta yang muncul dengan dilatar belakangi oleh ketidak puasan bapak kepala madrasah yang merasa kurang puas dengan materi yang ada didalam kurikulum serta merasa kurang puas ketika melihat peserta didiknya kurang memahami dalam hal keagamaan sebagai contoh saat beliau bersama peserta didik berama-sama mempraktekan salah satu pelajaran fiqih yaitu toharoh (bersuci) beliau melihat semua peserta didiknya belum dapat melakukan wudhu dengan benar, ada salah satu peserta didik yang wudhunya dapat dikatakan benar itupun dari pondok pesantren. Dari sanalah awal mula muncul kegiatan ektrakurikuer madrasah diniyah. Beliau berharap dengan adanya kegiaatan tersebut dapat menambah wawasan pengetahuan terutama dalam hal keagamaan. Jenis penelitia ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Dengan pengumpulan data menggunakan tiga metode yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk mengecek keabsahan data yaitu dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Adapun analisis data menggunakan pengumpulan data, mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan: Implementasi Program Ungulan ekstrakurikuler Madrasah diniyah. 1) pembelajaran menggunakan metode tradisional yaitu metode bandongan yang sedikit dimodifikasi, modifikasi terletak pada kegiatan yang dilakukan. Adapun metode bandongan yang asli pembelajaran dilakukan dengan cara guru membaca serta menerjemahkan kitab-kitab islam kemudian seorang siswa menyimak dan mencatat hal-hal yang sulit dimengerti tetapi siswa akan cenderung pasif. Pada metode bandongan yang sudah sedikit di modifikasi ini guru memberikan materi dengan media papantulis kemudian siswa disuruh untuk menyalin tulisan tersebut didalam bukunya masing-masing yang berupa sepenggal isi dari sebuah kitab yang ditulis dengan bahasa Arab dan diterjemahkan dengan menggunakan arab pegon (arab yang dibaca jawa). Setelah seselasi menulis siswa disuruh untuk membaca berulang-ulang hingga mereka benar-benar bisa memahami. Setelah siswa membaca berulang-ulang barulah guru menjelaskan tentang maksut dari tulisan tersebut sehingga siswa akan berperan aktif dalam pembelajaran,2) materi yang diajarkan keseluruhan mencakup ilmu agama yaitu fiqih ibadah dan akkhlak, 3) sumber belajar menggunakan kitab fikih dan akhlak yaitu kitab Mabadiul Fiqqiyah dan Izu Ada