INTERAKSI SOSIAL KEAGAMAAN ANAK DIDIK PERMASYARAKATAN (ANDIKPAS) DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KHUSUS ANAK KUTOARJO

Pembinaan di LKPA Kutoarjo didasarkan pada keputusan menteri kehakiman nomor: M.02-PK.04.10 tahun 1990 tentang pembinaan narapidana atau tahanan. Hal ini mencakup dua bidang pembinaan yaitu pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian, pembinaan kepribadian mencakup peningkatan kualitas pribadi untuk menuju ke arah yang lebih baik. Dalam aspek pembinaan kepribadian, terdapat beberapa aspek pembinaan yang harus diperoleh yakni pembinaan kesadaran beragama, hal ini mencakup diadakannya kegiatan keagamaan sesuai dengan kepercayaan yang dianut. Ditujukan untuk kepatuhan terhadap Tuhan maupun penerimaan diri mengenai kesalahan (tindak pidana) yang dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif, penelitian deskriptif ini tidak dilakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian, sehingga data yang diperoleh merupakan data deskriptif dari hasil pengamatan lapangan. Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling yakni subjek penelitian sudah ditentukan dahulu sesuai tujuan awal penelitian. Kemudian dianalisis dengan triangulasi sumber yakni membandingkan pengamatan penulis, hasil wawancara, dan dokumen terkait. Penelitian ini menggunakan teori Interaksi Sosial, hasil penelitian menunjukkan: (1) interaksi sosial yang penulis temukan di LPKA Kutoarjo merupakan interaksi sosial yang bersifat asosiatif hal ini terwujud dari kerjasama yang terjalin antara andikpas, pegawai lapas, serta pihak-pihak yang bekerja sama dengan LPKA. (2) faktor-faktor pendorong interaksi sosial keagamaan di LPKA Kutoarjo adalah imitasi, sugesti, identifikasi, serta empati dan simpati. (3) interaksi sosial keagamaan di LPKA berjalan dengan baik hal ini didukung dari besarnya perhatian dari LPKA, peran aktif dari pembina, adanya sarana dan prasarana yang memadai, serta kesadaran dari diri andikpas