KONSELING MULTIKULTURAL UNTUK MENGEMBALIKAN FUNGSI SOSIAL WANITA RAWAN SOSIAL (WRSE) DI BALAI PERLINDUNGANDAN REHABILITASI SOSIAL WANITA (BPRSW) D.I. YOGYAKARTA

Adanya keragaman budaya merupakan realitas hidup bersama yang tidak dapat dipungkiri, meliputi berbagai konsep dan asosiasi, sikap keperacayaan, harapan, pendapat, persepsi, stereotype dan sebagainya. Kebudayaan sangat mempengaruhi perilaku individu. Bentuk arah dan orientasi hidup manusia, ekspresi emosi, bahkan kriteria prilaku sehat atau bermasalah diwarnai oleh kebudayaannya. Seluruh aktivitas manusia tidak akan terlepas dari budaya, termasuk dalam hal layanan konseling. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan langkah-langkah konseling multikultural untuk mengembalikan fungsi sosial wanita rawan sosial ekonomi (WRSE) di Balai Pengembangan dan Rehabilitasi Sosial Wanita (BPRSW) D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi langsung kepada subjek di lapangan, yaitu kepala BPRSW, dua orang pekerja sosial, dan dua orang siswi yang kehilangan fungsi sosialnya dan berada pada program reguler di BPRSW. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah untuk mengetahuai langkah-langkah konseling multikultural untuk mengembalikan fungsi sosial wanita rawan sosial ekonomi (WRSE) di Balai Pengembangan dan Rehabilitasi Sosial Wanita (BPRSW) D.I. Yogyakarta. Untuk mengetahui keabsahan datanya, uji kredibilitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data, yaitu dengan triangulasi metode. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa langkah-langkah konseling multikultural untuk mengembalikan fungsi sosial wanita rawan sosial ekonomi (WRSE) di Balai Pengembangan dan Rehabilitasi Sosial Wanita (BPRSW) D.I. Yogyakarta meliputi lima langkah, yaitu pertama persiapan, kedua proses pembukaan konseling, ketiga inti konseling, keempat pra finishing, dan kelima proses penyelesaian konseling