Jika kita membaca teks-teks agama yang berkaitan dengan urusan ibadah individual-vertikal, kita akan menemukan bahwa ibadah-ibadah tersebut memiliki efek ganda. Pada satu sisi la merupakan cara manusia untuk mendekatkan diri (taqurrub) kepada Tuhan, membersihkan hati dan membebaskan diri dari ketergantungannya kepada selain Tuhan, tetapi pada saat yang sama ia juga menuntut manusia untuk melakukan tanggungjawab sosial dan kemanusiaan. Manakala ibadah-ibadah individual tersebut, meski dilakukan secara sering dan intensif, gagal memenuhi tanggungjawab sosial dan kemanusiaannya, maka sungguh sungguh sangat disayangkan. Nabi menyebut orang dengan kondisi ini sebagai Al-Muflis atau deficit Ibadah. Buku ini merupakan respon atas realitas kaum mus...